Bisnis.com, JAKARTA – PT Waskita Beton Precast Tbk. bersiap memasang target baru untuk tahun ini seiring dengan dampak negatif Covid-19 yang telah memengaruhi perlambatan kinerja operasional perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Fathia Syafurah menyatakan bahwa dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan kinerja pada awal tahun ini, khususnya dari pengerjaan proyek dan proses tender.
“Pandemi Covid-19 telah membuat proses pekerjaan menjadi lebih terbatas dan beberapa tender kontrak baru mengalami penundaan,” katanya kepada Bisnis, beberapa waktu lalu.
Dari sisi kontrak baru, sampai dengan Mei perseroan hanya bisa mengantongi kontrak sebesar Rp713 miliar. Jumlah tersebut jauh lebih rendah dibandingkan perolehan kontrak pada Januari—Mei 2019 yang mencapai Rp2,39 triliun.
Meski begitu dia belum dapat menyampaikan lebih jauh mengenai dampak pandemi Covid-19 terhadap kinerja keuangan pada kuartal I maupun kuartal II tahun ini. Laporan kuartal I, lanjutnya baru akan dipublikasikan pada akhir bulan ini.
Dia menyatakan dengan pertimbangan dampak pandemi tersebut, perseroan bersiap mengubah proyeksi target untuk tahun ini. Namun, detail perubahan masih dalam proses kajian internal perusahaan.
Baca Juga
“Untu perubahan proyeksi ada, namun untuk nilainya masih menunggu keputusan. Sedang dikaji,” ujarnya.
Di sisi lain, dia mengatakan bahwa WSBP juga berupaya menangkal dampak pandemi Covid-19 dengan berbagai strategi dari sisi internal. Strategi tersebut meliputi, efisiensi biaya, renegosiasi pinjaman bank, pengembangan produk baru, dan penguatan tim pemasaran.
Sebelum pandemi melanda, perseroan menargetkan pendapatan usaha dan laba bersih pada tahun ini akan mencapai Rp10 triliun dan Rp1 triliun. Terhadap realisasi 2019, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha 33,39 persen dan laba bersih 36,45 persen.
Dari sisi kontrak, perseroan membidik kontrak baru senilai Rp11,9 triliun pada 2020. Dari target itu, sebanyak Rp5,89 triliun di antaranya ditargetkan akan berasal dari pihak eksternal.
Pada tahun lalu emiten berkode saham WSBP ini membukukan kontrak baru Rp7,03 triliun. Sementara itu, pendapatan dan laba bersih tercatat sebesar Rp7,46 triliun dan Rp806,14 miliar.