Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Finansial Moncer, IHSG Tetap Memble

Saham-saham di sektor keuangan menguat 0,37 persen ke level 1.051,27 pada perdagangan hari ini. Sementara itu, sentimen yang minim membuat IHSG tidak mampu menahan tekanan jual sehingga terkoreksi 0,05 persen.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada penutupan perdagangan hari ini akibat kekhawatiran terkait Covid-19 masih tinggi serta minimnya sentimen positif dari data makroekonomi di dalam negeri.

Pada perdagangan hari ini, IHSG ditutup melemah 0,05 persen ke level 4.894,75. IHSG gagal melanjutkan tren penguatan yang terjadi pada penutupan perdagangan pekan lalu.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menyatakan pelemahan IHSG pada hari ini disebabkan oleh berbagai sentimen negatif dari dalam dan luar negeri. Salah satunya adalah minimnya data makro ekonomi yang dapat mengatrol IHSG.

“Salah satu sentimen negatif hari ini adalah minimnya data makro ekonomi domestik maupun dari negara-negara perekonomian maju yang memberikan high positive impact terhadap market,” katanya kepada Bisnis, Senin (29/6/2020).

Selain itu dia menyatakan bahwa kekhawatiran pelaku pasar terhadap gelombang kedua penyebaran virus corona juga kian meningkat. Hal ini menimbulkan kekhawatiran investor yang lebih besar atas potensi terjadinya resesi global.

“Dengan demikian, potensi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi global sangat terbuka lebar, bahkan ada kekhawatiran mengarah kepada resesi,” ujarnya.

Meski begitu, dia menilai pelemahan IHSG pada hari ini masih tertolong oleh kinerja sektor finansial. Indeks sektor finansial menguat 0,37 persen ke level 1.051,27.

Sektor finansial menjadi salah satu dari empat sektor yang menguat pada perdagangan hari ini. Ketiga sektor lainnya adalah konsumer, industri dasar, dan perdagangan.

Sementara itu, enam sektor lainnya mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan hari ini. Pelemahan paling besar terjadi pada sektor konstruksi dan aneka industri, masing-masing sebesar 1,04 persen dan 1,82 persen.

Penguatan di sektor finansial terjadi seiring dengan menguatnya saham-saham perbankan berkapitalisasi besar seperti PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

BCA dengan kode saham BBCA menguat 0,53 persen ke level Rp28.375 per saham. Sementara itu, BRI dan BNI dengan kode saham BBRI dan BBNI menguat masing-masing sebesar 0,33 persen dan 0,22 persen.

BBRI dan BBCA juga menjadi dua saham perbankan nilai transaksi paling besar pada perdagangan hari ini. Masing-masing tercatat membukukan turnover sebesar Rp358,9 miliar dan Rp275,7 miliar.

Nafan menjelaskan penguatan saham-saham perbankan kemungkinan besar dipicu oleh sejumlah faktor, di antaranya faktor stimulus moneter, restrukturisasi kredit, maupun adanya kenaikan penyaluran kredit seiring dengan implementasi kenormalan baru.

Adapun emiten dengan nilai turnover paling tinggi adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Emiten berkode saham TLKM ini melemah 0,31 persen seiring dengan tekanan jual asing yang cukup besar. Total jual bersih investor asing mencapai Rp125,44 miliar dari total turnover sebesar Rp506 miliar.

Secara total, 155 emiten menguat pada penutupan perdagangan hari ini, sedangkan 252 emiten melemah. Adapun 151 emiten lainnya tidak mengalami perubahan harga.

Penurunan harga pada mayoritas emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejalan dengan tekanan jual investor asing yang cukup besar. Total jual bersih investor asing mencapai Rp600,48 miliar.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper