Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Tahan Peringkat Utang Pelindo III di Baa3

Lembaga pemeringkat internasional tersebut juga menyematkan peringkat Baa3 untuk Pelindo III sebagai obligor dan peringkat surat utang perseroan yang tidak dijamin.
Nahkoda mengoperasikan kapal tunda (tug boat) untuk menarik kapal kargo yang akan berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/12/2018)./ANTARA-Didik Suhartono
Nahkoda mengoperasikan kapal tunda (tug boat) untuk menarik kapal kargo yang akan berlayar di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (3/12/2018)./ANTARA-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA – Moody’s Investors Service memberikan outlook stabil untuk PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Tbk. atau Pelindo III.

Lembaga pemeringkat internasional tersebut juga menyematkan peringkat Baa3 untuk Pelindo III sebagai obligor dan peringkat surat utang perseroan yang tidak dijamin. Pada saat yang bersamaan, Moody’s memberikan rating ba1 untuk penilaian kualitas kredit (Baseline Credit Assessment/BCA).

Moody’s Vice President Spencer Ng mengatakan bahwa rating tersebut sejalan dengan ekspektasi metrik kredit Pelindo III yang akan tetap didukung oleh peringkat Baa3 perseroan.

“Peringkat ini mencerminkan harapan kami terhadap Pelindo III meskipun ada ekspektasi pelemahan volume perdagangan di pelabuhan-pelabuhannya di tengah wabah virus Corona,” tulis Spencer dalam publikasinya, Selasa (23/6/2020).

Level untuk peringkat perseroan ini juga sejalan dengan proyeksi Moody’s bahwa perseroan kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari pemerintah Indonesia yang mana perusahaan pelabuhan tersebut sepenuhnya dimiliki oleh negara.

Adapun, Moody’s berpendapat bahwa pemerintah semakin selektif dalam hal mendukung kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengingat posisi fiskal saat ini. Alhasil, Moody’s menilai kenaikan satu level peringkat ke depan tetap sesuai, selaras dengan posisi pelabuhan yang menjadi kunci aset infrastruktur.

Sektor pelabuhan memang tengah dihadapkan dengan guncangan, mengingat volume kargo menurun akibat dari melemahnya intensitas perdagangan global dan kondisi makroekonomi yang kian lesu.

Adapun, profil kredit mandiri Pelindo III dianggap kuat karena posisinya di pasar, tingkat ketahanannya terhadap kontainer dan kinerja keuangan yang kuat serta posisi liabilitas yang cukup solid.

“Namun, profil kredit operator pelabuhan tersebut dibatasi oleh rencana ekspansi yang memerlukan pendanaan besar dan risiko eksekusi,” sambungnya.

Moody’s mengasumsikan bahwa volume perdagangan di Pelindo III akan menurun pada tahun 2020, akibat dari gangguan pandemi pada rantai pasokan global.

Hal ini mengingat sekitar 85 persen pendapatan perusahaan berasal dari layanan kargo dan kapal yang juga sangat bergantung pada jumlah kapal dan arus perdagangan di pelabuhannya.

Untuk asumsi tersebut, leverage keuangan Pelindo III yang bisa diukur dengan dana dari operasi (Funds from Operations/FFO) ke utang, kemungkinan akan melemah menjadi sekitar 10 persen pada tahun 2020, dibandingkan dengan level toleransi minimum yang ditetapkan untuk penilaian kualitas kredit perseroan dengan rating ba1 yang hanya berkisar 6 persen – 8 persen.

Meskipun masih ada harapan volume perdagangan akan pulih pada 2021, leverage Pelindo III kemungkinan akan tetap berada di kisaran 10 persen hingga tiga sampai empat tahun ke depan. Hal ini disebabkan oleh kenaikan beban utang perusahaan yang akan dialihkan menjadi belanja modal berkisar Rp4,5 triliun per tahunnya sepanjang lima tahun ke depan.

“Perusahaan memiliki rekam jejak selalu melakukan penghematan anggaran dalam beberapa tahun terakhir. Jika hal ini terus berlanjut, matriksnya relatif lebih kuat jika dihadapkan pada asumsi Moody’s,” imbuhnya.

Untuk diketahui, Pelindo III memiliki cadangan likuiditas yang cukup kuat, termasuk kas Rp4,3 triliun hingga akhir Maret 2020. Berdasarkan asumsi lembaga tersebut, arus kas perseroan mampu membiayai belanja modal, membayar utang, hingga membagikan dividen kepada negara dalam 12 bulan ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper