Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat tipis setelah berfluktuasi sepanjang perdagangan hari ini, Rabu (17/6/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup menguat tipis 0,03 persen atau 1,32 poin ke level 4.987,78 pada akhir perdagangan hari ini.
Pada perdagangan Selasa (16/6/2020), IHSG mampu rebound dan berakhir di level 4.986,46 dengan lonjakan 3,53 persen atau 170,12 poin.
Indeks sempat menguat hingga kembali menembus level 5.000 pada awal perdagangan. Namun, stamina IHSG kemudian perlahan mengendur dan terus berfluktuasi hingga akhir perdagangan
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.968,93 – 5.018,98.
Sebanyak 8 dari 10 sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor pertanian yang menguat 1,76 persen dan properti yang naik 0,79 persen. Adapun sektor industri dasar dan finansila melemah masing-masing 0,05 persen dan 0,64 persen.
Baca Juga
Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 193 saham menguat, 212 saham melemah, dan 288 saham stagnan.
IHSG menguat di saat bursa saham lainnya di Asia bergerak variatif namun mayoritas menguat. Indeks Kospi ditutup menguat 0,14 persen, indeks Hang Seng menguat 0,56 persen, dan indeks Shanghai Composite menguat 0,14 persen.
Di sisi lain, indeks Topix Jepang melemah 0,4 persen, sedangkan indeks Nikkei 225 berakhir melemah 0,56 persen.
Dilansir Bloomberg, bursa Asia cenderung menguat karena investor tidak terpengaruh oleh kekhawatiran terhadap peningkatan kasus virus corona dan lebih terfokus pada stimulus fiskal dan moneter.
China mencatat lonjakan kasus virus corona setelah infeksi baru di Beijing mencapai 130 orang dalam 24 jam terakhir. Di sisi lain, euforia investor terhadap data penjualan ritel AS yang positif masih tersisa memberikan dorongan terhadap indeks.
"Pasar global bisa tetap berfluktuasi antara situasi kesehatan yang kemungkinan akan tetap menjadi ancaman di beberapa daerah untuk beberapa waktu dan data makroekonomi positif," kata analis makroekonmi global di Credit Agricole, Xavier Chapard, seperti dikutip Bloomberg.
Untuk saat ini, investor merefleksikan optimisme katalis baru setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa ekonomi AS masih jauh dari pemulihan ke level sebelum pandemi.
"Pernyataan Powell memperkuat pandangan kami bahwa prioritas The Fed bergeser dari tindakan darurat yang bertujuan mencegah kemerosotan pasar ke tindakan jangka panjang untuk mendukung pemulihan ekonomi riil secepat mungkin," kata Chapard.
Pergerakan indeks sektoral | |
---|---|
Sektor | Perubahan (persen) |
Pertanian | 1,76 |
Properti | 0,79 |
Infrastruktur | 0,76 |
Perdagangan | 0,49 |
Tambang | 0,43 |
Barang konsumsi | 0,17 |
Aneka industri | 0,14 |
Manufaktur | 0,1 |
Industri dasar | -0,05 |
Finansial | -0,64 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia