Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cenderung Fluktuasi, IHSG Berhasil Menguat Tipis

Pada penutupan perdagangan Rabu (17/6/2020), IHSG ditutup naik 0,03 persen atau 1,32 poin ke level 4.987,77. Terpantau 193 saham menguat, 212 saham melemah, dan 176 saham stagnan.
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis 0,03 persen seiring dengan fluktuasi Bursa Asia.

Pada penutupan perdagangan Rabu (17/6/2020), IHSG ditutup naik 0,03 persen atau 1,32 poin ke level 4.987,77. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 4.968,93 - 5.018,98. Terpantau 193 saham menguat, 212 saham melemah, dan 176 saham stagnan.

Total transaksi mencapai Rp8,15 triliun dengan frekuensi 654.309 kali transaksi. Investor asing net sell Rp754,32 miliar. Adapun, kapitalisasi pasar mencapai Rp5.786,67 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menjelaskan bahwa hari ini masih minim sentimen positif dari data makro ekonomi dalam negeri. Apalagi, kemarin kinerja penjualan ritel Indonesia dilaporkan mengalami penurunan 16,9 persen pada April 2020.

“Kemudian, data makro ekonomi global saat ini masih minim katalis positif. Hasil dari neraca perdagangan Jepang masih mengalami defisit sehingga membuat kinerja indeks Jepang berada di zona merah dan mempengaruhi kinerja indeks di kawasan Asia Pasifik,” paparnya kepada Bisnis, Rabu (17/6/2020).

Nafan menyebut laju IHSG juga mendapat tekanan tambahan dari proyeksi pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II/2020. Prediksi itu menjadi sentimen pemberat bagi pergerakan indeks sesi perdagangan hari ini.

Sementara itu, Bursa Asia melanjutkan pergerakan bervariasi sejak pagi tadi seiring dengan munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi AS dan kekhawatiran lebih lanjut investor terhadap penyebaran pandemi virus Corona dan reli aset-aset berisiko.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan bergerak volatile sebelum ditutup menguat sebesar 0,14 persen. Tensi hubungan Korea Selatan dan Korea Utara menjadi faktor utama pergerakan saham ini.

Penguatan juga dialami oleh indeks S&P/ASX 200 Australia yang bergerak 0,83 persen ke zona hijau. Sementara itu, indeks Topix Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,4 persen.

Salah satu pendorong pergerakan saham hari ini adalah data penjualan eceran AS yang mencatatkan lonjakan terbesar sepanjang sejarah serta pernyataan Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell terkait pemulihan ekonomi AS yang membutuhkan waktu cukup panjang.

Sementara itu, investor menyambut positif rencana Presiden AS, Donald Trump, yang akan mengeluarkan paket stimulus senilai US$1 triliun untuk sektor infrastruktur untuk memulihkan perekonomian AS dari pengaruh pandemi virus Corona. Hal ini juga didukung olehk langkah The Fed yang akan melanjutkan pembelian obligasi korporasi.

Di sisi lain, negara bagian Florida mencatatkan angka lonjakan kasus positif virus Corona terbesar sejak wabah ini dimulai. Tren serupa juga terjadi di Texas dan Beijing, China yang kembali menutup sekolahnya karena kekhawatiran munculnya penyebaran dalam jumlah besar.

“Ada banyak faktor ketidakpastian saat ini dan pasar saham telah bergerak sendiri yang menimbulkan kekhawatiran. Kita masih berada di tahap awal dan pemulihan ekonomi akan berjalan pelan dan panjang sehingga kami amat berhati-hati dalam mengelola portofolio klien,” jelas Managing Director Aspiriant LLC, Sandi Bragar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper