Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sentimen Corona dan The Fed, Bursa Asia Dibuka Bervariasi

Pada Rabu (17/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen pada perdagangan pagi ini. Penguatan juga dialami oleh Indeks S&P/ASX 200 Australia yang bergerak 0,2 persen ke zona hijau.
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg
Bursa Saham Korea Selatan./ Seong Joon Cho - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Asia dibuka bervariasi seiring dengan munculnya tanda-tanda pemulihan ekonomi AS dan kekhawatiran lebih lanjut investor terhadap penyebaran pandemi virus corona serta reli aset-aset berisiko.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (17/6/2020), indeks Kospi Korea Selatan mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen pada perdagangan pagi ini. Penguatan juga dialami oleh Indeks S&P/ASX 200 Australia yang bergerak 0,2 persen ke zona hijau.

Sementara itu, indeks Topix Jepang mengalami kontraksi sebesar 0,1 persen. Adapun indeks berjangka S&P 500 bergerak naik 0,1 persen hingga pukul 09.01 waktu Tokyo, Jepang.

Salah satu pendorong pergerakan saham hari ini adalah data penjualan eceran AS yang mencatatkan lonjakan terbesar sepanjang sejarah serta pernyataan Gubernur bank sentral AS, The Fed, Jerome Powell terkait pemulihan ekonomi AS yang membutuhkan waktu cukup panjang.

Sementara itu, investor menyambut positif rencana Presiden AS Donald Trump, yang akan mengeluarkan paket stimulus senilai US$1 triliun untuk sektor infrastruktur untuk memulihkan perekonomian AS dari pengaruh pandemi virus corona. Hal ini juga didukung olehk langkah The Fed yang akan melanjutkan pembelian obligasi korporasi.

Di sisi lain, negara bagian Florida mencatatkan angka lonjakan kasus positif virus corona terbesar sejak wabah ini dimulai. Tren serupa juga terjadi di Texas dan Beijing, China yang kembali menutup sekolahnya karena kekhawatiran munculnya penyebaran dalam jumlah besar.

“Ada banyak faktor ketidakpastian saat ini dan pasar saham telah bergerak sendiri yang menimbulkan kekhawatiran. Kita masih berada di tahap awal dan pemulihan ekonomi akan berjalan pelan dan panjang sehingga kami amat berhati-hati dalam mengelola portofolio klien,” jelas Managing Director Aspiriant LLC, Sandi Bragar.

Berikut adalah pergerakan utama pasar lainnya:

Mata Uang
Nilai Yen Jepang terpantau di 107,39 per dolar AS.
Nilai Euro terpantau di US$1,1265
Nilai Yuan berada di angka 7,0811 per dolar AS.

Obligasi
Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun berada di posisi 0,76 persen.
Imbal hasil obligasi Australia tenor 10 tahun berada di posisi 0,92 persen.

Komoditas
Harga minyak West Texas Intermediate turun 1,4 persen ke US$37,83 per barel.
Harga emas terpantau di level US$1.726,49 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper