Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Didorong Investor Lokal, Dana Rp197 Triliun Masuk ke BEI

Penguatan perdagangan hari ini membawa total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp5.785,23 triliun, walaupun asing cenderung net sell. Jumlah itu meningkat Rp197,68 triliun dari posisi Rp5.587,55 triliun pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung berada di dekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (27/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Penguatan perdagangan hari ini membawa total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp5.785,23 triliun. Jumlah itu meningkat Rp197,68 triliun dari posisi Rp5.587,55 triliun pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Kenaikan harga saham sejumlah emiten berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps membawa indeks harga saham gabungan (IHSG) mencetak kenaikan tertinggi sejak April 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 3,53 persen ke level Rp4.986,457 akhir perdagangan, Selasa (16/6/2020). Penguatan itu menjadi yang tertinggi sejak 6 April 2020 sebesar 4,07 persen.

Sepanjang sesi perdagangan, sebanyak 341 saham menguat, 102 terkoreksi, dan 145 stagnan. Total nilai transaksi di pasar reguler, negosiasi, serta tunai senilai Rp8,524 triliun.

Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih Rp602,39 miliar. Total net sell di seluruh papan perdagangan senilai Rp10,88 triliun secara year to date (ytd).

Penguatan perdagangan hari ini membawa total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp5.785,23 triliun. Jumlah itu meningkat Rp197,68 triliun dari posisi Rp5.587,55 triliun pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Saham-saham big caps menjadi pendorong utama atau leaders penguatan IHSG, Selasa (16/6/2020). PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) memimpin dengan menguat 4,73 persen ke level Rp28.800.

Posisi kedua ditempati oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang naik 8,28 persen ke level Rp3.140. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mengekor dengan penguatan 6,46 persen ke level Rp5.025.

Emiten berkapitalisasi pasar jumbo di sektor non keuangan juga menguat signifikan sepanjang sesi perdagangan, Selasa (16/6/2020). PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) 3,88 persen ke level Rp3.210.

PT Astra International Tbk. (ASII) juga tidak ketinggalan masuk ke dalam jajaran top leaders dengan penguatan 4,85 persen ke level Rp4.970.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengungkapkan pergerakan IHSG perkasa sepanjang sesi berkat stimulus tambahan yang disetujui oleh The Federal Reserve serta sejumlah bank sentral di Asia untuk menyuntik perekonomian.

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah lewat program “Secondary Market Corporate Credit Facility”. Sebelumnya, program itu lebih banyak melakukan pembelian produk exchange traded funds (ETF).

Frankie mengatakan saat ini Dow Futures juga masih mengalami penguatan. Dengan demikian, terbuka penguatan lanjutan untuk IHSG pada sesi, Rabu (17/6/2020).

“Pada 17 Juni 2020—18 Juni 2020 juga akan ada jadwal rapat dewan gubernur Bank Indonesia dengan ekspektasi bank sentral akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis point,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).

Sejumlah bursa saham Asia juga terpantau mampu mendarat di zona hijau pada, Selasa (16/6/2020). Indeks Hang Seng, CSI 300, dan Nikkei kompak menguat masing-masing 2,54 persen, 1,51 persen, dan 4,88 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper