Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah merugi akibat pandemi Covid-19 maskapai penerbangan siapkan semua langkah optimalisasi bisnis era normal baru guna menggairahkan saham perusahaan di lantai bursa.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan saat ini perusahaan tengah menyiapkan berbagai upaya pemulihan kinerja untuk menghadapi era new normal.
Dia menilai kunci utama menghadapi era normal baru adalah menjaga kesinambungan dan keberlangsungan bisnis setelah non-aktif dalam waktu yang sangat lama. Salah satu langkah paling utama adalah efisiensi.
"Mindset bisnis penerbangan juga harus berevolusi menyelaraskan dengan kondisi yang ada. Langkah tersebut secara bertahap terus kami lakukan mulai dari aspek operasional hingga optimalisasi lini bisnis," kata Irfan saat dihubungi Bisnis beberapa waktu lalu.
Dia pun memerinci sejumlah langkah strategis yang dilakukan menjaga operasional dan cash flow perusahaan antara lain; renegosiasi biaya sewa pesawat sekaligus memperpanjang masa sewa pesawat, melakukan renegosiasi kewajiban perusahaan yang akan jatuh tempo, hingga melakukan program efisiensi biaya yang memprioritaskan keselamatan dan layanan penerbangan.
Dia menambahkan, Garuda Indonesia juga melaksanakan optimalisasi lini bisnis kargo melalui pemanfaatan kompartemen penumpang untuk memaksimalkan angkutan kargo, intensifikasi bisnis charter kargo, hingga pengembangan platform layanan pengiriman barang berbasis aplikasi digital.
Garuda Indonesia turut mengoptimalkan layanan penerbangan charter khususnya untuk melayani penerbangan repatriasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari sejumlah negara yakni; Jepang, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura, Srilanka dan Maldives. Sedangkan untuk penerbangan repatriasi WNA dilayani ke sejumlah negara seperti Brazil, Colombia, Srilanka, dan Maldives.
"Jelang era new normal dengan mengacu pada ketentuan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 maka di seluruh touch point layanan penerbangan sesuai ketentuan yang diterapkan Gugus Tugas Covid-19 dan otoritas terkait," ungkapnya.