Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bangkit ke zona hijau setelah tertekan tiga hari berturut-turut sebelumnya. Menariknya, kontras dengan IHSG, rupiah justru melemah di hadapan dolar AS.
Kendati demikian, pelemahan nilai tukar rupiah berlanjut terhadap dolar AS hingga menembus kisaran level Rp14.200 per dolar AS.
Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Jumat (12/6/2020):
Lawan Tren Pelemahan Bursa Asia, IHSG Bangkit dan Menguat
Pergerakan IHSG ditutup naik 0,53 persen atau 25,6 poin ke level 4.880,36. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif dalam kisaran 4.712,07 – 4.880,36.
Sebanyak 6 dari 10 sektor pada IHSG ditutup di wilayah positif, dipimpin finansial (+1,8 persen) dan aneka industri (+1,2 persen). Empat sektor lainnya melemah, dipimpin pertanian (-1,71 persen) dan industri dasar (-1 persen).
Tercatat 162 saham menguat, 247 saham melemah, dan 171 saham berakhir stagnan. Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 4,3 persen dan 2 persen menjadi pendorong utama rebound IHSG.
Baca Juga : IHSG Punya Modal Kuat untuk Hadapi Pekan Depan |
---|
Drama Akhir Pekan IHSG dan Peluang Tembus Kembali ke Level 5.000
Pergerakan IHSG pekan ini bagai plot drama dalam serial televisi. IHSG melaju dengan meyakinkan di awal pekan, terkulai tiga hari, lalu menutup akhir pekan dengan kenaikan.
Walau demikian, IHSG secara keseluruhan tidak mampu mempertahankan posisi di level 5.000 yang sudah susah digapai. Ungkapan mempertahankan lebih sulit ketimbang merebut ternyata benar.
Pada Senin, (8/6/2020), IHSG berhasil parkir di level 5.070. Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama karena indeks kemudian terus melemah sepanjang sisa pekan hingga sempat menyentuh level 4.712.
Pergerakan nilai tukar rupiah lanjut berakhir melemah 113 poin atau 0,81 persen ke level Rp14.133 per dolar AS, setelah bergerak fluktuatif di kisaran level 14.060 – 14.213.
Bank Indonesia (BI) menegaskan pelemahan rupiah hari ini ke kisaran Rp14.000 per dolar AS dipengaruhi oleh faktor eksternal.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendarsah menegaskan pelemahan rupiah seharusnya hanya sementara karena pengaruh risk off atau sentimen global dari jatuhnya pasar saham AS, yang dipicu oleh gelombang kedua atau second wave wabah virus di Negeri Paman Sam yang telah menembus angka 2 juta orang terinfeksi.
Harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau naik 8,20 poin atau 0,47 persen ke level US$1.748 per troy ounce pukul 20.37 WIB.
Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp7.000 menjadi Rp886.000 per gram.
Harga pembelian kembali atau buyback emas pun berkurang Rp7.000 menjadi Rp777.000 per gram dari harga sebelumnya.