Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Asia memulai awal pekan dengan penguatan setelah laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) di luar perkiraan yang memberikan harapan pemulihan ekonomi berlangsung lebih cepat.
Seperti dilansir dari Bloomberg, Bursa Jepang dan Korea Selatan dibuka menguat kendati lebih rendah dibandingkan akhir pekan lalu. Pada pukul 07.48 WIB, indeks Topix Jepang naik hampir 1 persen sedangkan Kospi naik 0,63 persen. Indeks Hang Seng Hong kong juga naik 1,66 persen, disusul CSI Indek China 0,48 persen, dan MSCI Asia Pacific 1,05 persen.
Dengan kenaikan Wall Street akhir pekan lalu, perhatian investor kini tertuju pada kebijakan Federal Reserve pekan ini. Bank sentral AS itu diperkirakan akan menggunakan berbagai amunisi untuk mendukung pemulihan perekonomian AS yang terhuyung akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Sementara, berbagai negara sudah mulai melakukan normalisasi setelah sempat melakukan pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi untuk membendung penyebaran virus.
Di sisi lain, surplus perdagangan China melonjak karena penurunan ekspor lebih kecil dari yang diperkirakan. AstraZaneca mulai melakukan penjajakan dengan Gilead terkait kemungkinan merger, penggabungan usaha terbesar di sektor kesehatan.
Sementara itu, harga minyak mengalami kenaikan selama enam minggu berturut-turut karena OPEC menyetujui perpanjangan pemotongan produksi selama satu bulan.
Berikut perkembangan pasar global terkini
Saham
- Indeks Topix Jepang naik 0,8 persen.
- Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,63 persen
- Indeks S&P 500 Berrjangka naik 0,4 persen
Mata uang
- Euro naik 0,1 persen menjadi US$ 1,1305.
- Pound Inggris naik 0,3 persen menjadi US$ 1,2710.
Obligasi
- Imbal hasil pada obligasi 10-tahun sedikit berubah pada 0,90 persen.
- Imbal hasil 10-tahun Jepang sedikit berubah pada sekitar 0,03 persen.
Komoditas
- Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,9 persen menjadi $ 40,29 per barel.
- Emas turun 0,1 persen menjadi US$ 1.684 per ons.