Harga Emas Hari Ini, 5 Juni 2020

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terpantau melemah dan belum bisa lepas dari tekanan di awal pembukaan perdagangan Jumat (5/6/2020).

Hingga pukul 15.00 WIB, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 melemah 14,5 poin atau 0,84 persen ke level US$1.712,90 per troy ounce. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 persen atau 0,064 poin ke level 96,613 pada pukul 14.55 WIB.

Tren koreksi harga emas berjangka sudah terjadi sejak awal perdagangan. Pada pukul 10.08 WIB, harga emas Comex kontrak Agustus 2020 melemah 9,80 poin atau 0,57 persen ke level US$1.717,60 per troy ounce, saat indeks dolar AS naik 0,12 persen atau 0,112 poin ke posisi 96,789.

Harga emas tampak masih lemas hingga pukul 11.21 WIB. Emas Comex kontrak Agustus 2020 melemah 10,70 poin atau 0,62 persen ke level US$1.716,70 per troy ounce, saat indeks dolar AS naik tipis 0,05 persen atau 0,050 poin ke posisi 96,727.

Sebelumnya, emas mencetak rebound setelah hubungan Amerika Serikat dan China dikhawatirkan semakin memburuk. Harga emas pun kembali ke atas level US$1.700 per troy ounce setelah sempat meredup di bawah level tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Agustus 2020 terpantau di posisi US$1.721 per troy ounce pada Kamis (4/6/2020) pukul 18.00 atau Jumat (5/6/2020) pukul 5.00 WIB. Harga emas di pasar spot juga naik 0,07 persen ke posisi US$1.715 per troy ounce.

Untuk diketahui, pada 3 Juni 2020 lalu, harga emas Comex sempat menyentuh level US$1.704 per troy ounce. Harga emas di pasar spot bahkan tenggelam di bawah level US$1.700 per troy ounce. Level tersebut merupakan yang terendah dalam empat pekan terakhir.

Monex Investindo Futures menilai harga emas mencetak rebound seiring dengan ketegangan politik antara AS dan China. Semula tensi memanas hanya di bidang perdagangan, yang kemudian dikenal dengan sebutan perang dagang atau trade war.

Namun, eskalasi ketegangan di Hong Kong menyusul pengesahan Undang-undang Keamanan Nasional memuat AS mencabut status istimewa Hong Kong. Presiden AS Donald Trump juga menyampaikan akan melarang penerbangan ke China mulai 16 Juni 2020 mendatang. 

"Amerika Serikat diperkirakan akan memberlakukan pembatasan pada setidaknya empat outlet media pemerintah Tiongkok," tulis Monex dalam laporannya.