Bisnis.com, JAKARTA—PT Indo Premier Sekuritas menargetkan pertumbuhan nasabah ritel baru hingga 40 persen. Target ini dinilai realistis seiring makin tingginya minat investasi masyarakat.
Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The mengatakan saat ini 70 persen transaksi di sekuritasnya merupakan nasabah ritel. Adapun Indo Premier mampu menambah sekitar 200-300 nasabah ritel baru setiap harinya.
Moleonoto optimistis angka tersebut dapat terus tumbuh. Dia menargetkan dapat menambah investor ritel baru hingga 40 persen dalam 12 bulan ke depan. Sementara dari sisi nilai transaksi, Indo Premier mematok target dapat tumbuh 30 persen dari posisi saat ini.
“Kita mengharapkan transaksi ritel tumbuh, tapi tentu kita harus mengamati dan menyikapi pengaruh dari wabah covid ini terhadap perilaku investasi masyarakat, terhadap kinerja pasar saham ya,” tuturnya dalam konferensi pers via live streaming, Rabu (3/2/2020).
Di tengah pandemi yang terjadi, Moleonoto menilai animo masyarakat terhadap produk-produk investasi kian tumbuh. Menurutnya, dampak Covid-19 yang dirasakan oleh masyarakat membuat mereka semakin membuka diri akan pentingnya berinvestasi.
Baca Juga
“Kita melihat di era Covid ada yang pekerjaan, bisnis, atau penghasilannya terganggu, lalu mulai sadar perlunya investasi. Ini poin yang sangat penting dan relevan,” imbuhnya.
Di sisi lain, perilaku masyarakat yang mulai berubah selama work from home—yakni semakin banyak menggunakan fasilitas digital—dinilai membuka peluang untuk kanal-kanal investasi daring, termasuk aplikasi trading daring yang dapat diakses melalui ponsel.
Maka dari itu, Moleonoto mengaku optimistis target-target tersebut dapat dicapai. Apalagi ditambah dengan berbagai inovasi yang dilakukan Indo Premier, seperti meluncurkan aplikasi trading daring IPOT versi baru untuk perangkat mobile.
Dia mengatakan kebanyakan aplikasi investasi termasuk trading saham yang ada saat ini merupakan versi “hemat” atau versi sederhana dari platform yang disediakan untuk akses desktop. Padahal, orang semakin banyak mengakses semua hal melalui ponselnya.
“Sekarang ini 70 persen akses ke internet dilakukan melalui handphone, bukan lagi melalui desktop. Oleh karena itu, yang kami lakukan di sini dengan pengembangan aplikasi IPOT berbasis telepon genggam tidak lain adalah mentransformasikan platform yang ada di desktop dengan segala fiturnya ke dalam telepon genggam,” tutur Moleonoto.
Bahkan, tambahnya, di aplikasi IPOT versi mobile terbaru ini, pihaknya memasukkan beberapa fitur yang tidak ada dalam versi desktopnya, demi memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik untuk nasabah mereka.
"IPOT sebagai platform investasi dan trading saham satu-satunya yang sudah 100 persen berbasis aplikasi hadir dengan tampilan yang sangat menarik, lengkap dan detail yang tentu akan makin memanjakan nasabah dalam transaksi saham," tegasnya.