Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai restrukturisasi surat utang jatuh tempo dan strategi diversifikasi PT Harum Energy Tbk. (HRUM), antara lain, menjadi topik halaman market dan portofolio edisi harian Bisnis Indonesia, Rabu (3/6/2020).
Berikut perincian topiknya:
Titik Terang Bagi GIAA. PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. berpeluang besar untuk lolos dari risiko gagal bayar surat utang global US$500 juta yang jatuh tempo pada hari ini. Pasalnya, 89 persen dari pemegang sukuk global telah menyetujui proposal perpanjangan tenor dan consent fee yang diajukan perseroan.
HRUM Masuk Tambang Nikel. Emiten pertambangan batu bara, PT Harum Energy Tbk. mendiversifikasikan portofolio bisnisnya ke komoditas tambang nikel. Berdasarkan keterbukaan informasi pada Selasa (2/6), emiten berkode saham HRUM itu melaporkan telah membeli sebanyak 68,53 juta saham Nickel Mines Limited
Baca Juga : Kabar PHK Pilot, Bos Garuda Angkat Bicara |
---|
Surat Utang Ramai, ORI Dimajukan. Di tengah membaiknya minat investor terhadap surat utang negara, Kementerian Keuangan memajukan peluncuran obligasi negara ritel atau ORI ke bulan ini dari rencana semula yakni terbit pada Oktober 2020. Seharusnya, pada Juni pemerintah menerbitkan instrumen savings bond ritel (SBR).
Rupiah dan Indeks Saham Kembali Perkasa. Indeks harga saham gabungan (IHSG) dan rupiah diprediksi akan melanjutkan penguatan di tengah membaiknya sejumlah sentimen di dalam negeri.