Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Emiten Indonesia menilai kebijakan new normal akan secara bertahap berdampak positif pada kinerja emiten
Wakil Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia Bobby Gafur Umar mengatakan kinerja kuartal II/2020 mayoritas emiten bakal terdampak akibat penerapan PSBB, terutama perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi, manufaktur, perhotelan, dan juga perminyakan.
Menurutnya, penerapan new normal pada awal Juni tidak akan secara instan mendorong kinerja emiten baik pada kuartal II atau bahkan kuartal III tahun ini. Pasalnya, kebijakan itu masih akan dilakukan secara bertahap.
"Kemungkinan perbaikan kinerja akan dimulai pada kuartal IV/2020. Saat ini masih banyak faktor ketidakpastian, tapi semua emiten telah mengantisipasi hal itu dengan beragam strategi," katanya kepada Bisnis pada Senin (1/6/2020).
Bobby menambahkan terkait new normal sektor yang akan bangkit lebih dulu adalah BUMN. Pasalnya, Presiden Joko Widodo menegaskan proyek strategis nasional harus tetap berjalan. Setelahnya adalah sektor swasta yang ikut menjalankan proyek tersebut.
"Lead-nya ada di pemerintah setelah itu swasta akan mengikuti. Terutama emiten yang berkaitan langsung dengan proyek strategis nasional," imbuhnya.
Selain itu, dia berharap new normal dapat dilakukan dengan mengikuti beberapa kaidah yang telah ditetapkan seperti menjaga jarak dan sebagainya.
New Normal Positif Bagi Kinerja Emiten
Perbaikan kinerja emiten ini dari kebijakan new normal akan tampak pada kuartal IV/2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Hadijah Alaydrus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
41 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
15 menit yang lalu
Rupiah Tergelincir ke Rp16.312 per Dolar AS, BI Lakukan Intervensi Pasar
24 menit yang lalu
IHSG 2025 Bisa 8.000, Pengamat: BEI Jangan Banyak Intervensi Pasar
41 menit yang lalu