Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Global Melorot, Investor Deg-degan Tunggu Konpers Trump Soal China

Bursa Eropa meluncur turun bersama bursa Asia pada perdagangan siang ini, Jumat (29/5/2020), menantikan konferensi pers yang direncanakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas China.
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa meluncur turun bersama bursa Asia pada perdagangan siang ini, Jumat (29/5/2020), menantikan konferensi pers yang direncanakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 melorot 0,9 persen dan indeks MSCI Asia Pacific terkoreksi 0,3 persen pukul 8.08 pagi waktu London (pukul 14.08 WIB).

Pada saat yang sama, kontrak berjangka indeks S&P 500 AS turun 0,4 persen. Pada perdagangan Kamis (28/5/2020), indeks saham acuan S&P 500 ditutup terkoreksi 0,21 persen atau 6,40 poin ke level 3.029,73 setelah Trump mengumumkan akan menggelar konferensi pers soal China pada Jumat (29/5) waktu setempat.

Untuk pertama kalinya dalam lima hari, indeks Stoxx 600 melorot seiring dengan pelemahan saham perusahaan travel dan produsen mobil.

Hubungan AS-China yang terancam memburuk menghantui rally saham global yang didorong oleh pembukaan kembali aktivitas perekonomian di banyak negara.

Kontrak berjangka indeks saham utama AS pun terdorong ke posisi lebih rendah setelah Trump mengatakan kepada wartawan akan mengumumkan kebijakan-kebijakan baru AS tentang China. Meski demikian, Trump tidak menentukan dengan pasti waktu rencana pengumuman yang dimaksud.

Rencana itu dikemukakan setelah pemerintah China meloloskan undang-undang keamanan nasional yang membatasi kebebasan di Hong Kong.

“Kami akan mengumumkan apa yang akan kami lakukan besok sehubungan dengan China. Kami tidak senang dengan [tindakan] China. Kami tidak senang dengan apa yang terjadi,” jawab Trump kepada awak media pada Kamis (28/5/2020).

Indeks saham di Shanghai bergerak fluktuatif, sedangkan indeks saham di Hong Kong berada di antara yang mengalami penurunan terbesar di kawasan Asia hari ini.

Bursa saham global sebelumnya mampu mengesampingkan eskalasi ketegangan antara Washington dan Beijing. Kini, rencana konferensi pers oleh Trump tampaknya telah semakin membangkitkan kekhawatiran investor.

Rencana ini disampaikan ketika pemerintah negara-negara di dunia melancarkan stimulus dan mengendurkan langkah-langkah lockdown pascakrisis virus Corona.

Sementara itu, pasar juga menantikan petunjuk langkah lebih lanjut untuk kebijakan Federal Reserve yang mungkin akan disampaikan pada Jumat (29/5) ketika Gubernur The Fed Jerome Powell ambil bagian dalam suatu diskusi virtual.

“Saya sangat berhati-hati dengan prospek pasar jangka menengah dan panjang,” tutur Kate Jaquet, manajer portofolio di Seafarer Capital Partners LLC., dikutip dari Bloomberg.

“Saya merasa ada keterputusan yang sangat besar antara valuasi pasar saham di seluruh dunia dan fundamental-fundamental perusahaan yang mendasarinya,” tambahnya.

Di pasar komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak Juli 2020 merosot 1,9 persen ke level US$33,06 per barel, sedangkan minyak Brent melemah 1 persen ke US$34,94 per barel. Sebaliknya, harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi US$1.719,53 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper