Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas saham sektor properti berhasil bertengger di zona hijau pada perdagangan Selasa (26/5/2020) seiring dengan sentimen rencana pembukaan pusat perbelanjaan atau mal dalam waktu dekat.
Berdasarkan data Bloomberg, penguatan saham-saham properti dipimpin oleh PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) yang terapresiasi hingga 34 persen. Kemudian, penguatan diikuti oleh PT Trimitra Propertindo Tbk. (LAND) yang naik 15,38 persen dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) sebesar 7,44 persen.
Emiten milik begawan properti Ciputra, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), juga mengekor dengan menguat 7,14 persen. Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) berhasil menguat 6,47 persen dan PT Agung Podomoro Land Tbk, (APLN) naik 5,26 persen.
Namun sayang, emiten properti dengan kapitalisasi pasar terjumbo, PT Pollux Property Indonesia Tbk. (POLL), harus parkir di zona merah dengan pelemahan 6,88 persen.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bahwa penguatan saham-saham properti pada perdagangan kali ini didukung oleh kabar kunjungan Presiden Joko Widodo ke salah satu mal milik PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA). Belakangan diketahui, agenda itu tidak terlaksana.
Sebagai informasi, Asosiasi Persatuan Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta mencatat ada sekitar 64 mal yang akan langsung beroperasi setelah PSBB Jilid III rampung pada 4 Juni 2020. Sebanyak 60 mal di Jakarta siap buka perdana pada Jumat, 5 Juni 2020, sementara 4 lainnya pada Senin, 6 Juni 2020.
Baca Juga
“Sentimen itu menjadi trigger bagi pelaku pasar untuk melakukan spekulasi dan trading saham-saham properti atas kemungkinan pembukaan operasional mal-mal yang diyakini akan memperbaiki roda ekonomi dalam negeri,” ujar Reza saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Adapun, sentimen kabar kunjungan Presiden Joko Widodo juga berhasil membuat saham SMRA juga berada di zona hijau dengan penguatan hingga 4,31 persen pada penutupan perdagangan Selasa (26/5).
Namun, dia menilai pelaku pasar saat ini belum meneliti secara jauh atas kemungkinan pembukaan operasional mal. Hal itu dikarenakan pembukaan mal tidak serta merta akan membuat kinerja keuangan emiten properti dari sisi pendapatan berulang akan berubah menjadi lebih baik. Dengan demikian, potensi saham-saham properti untuk kembali berbalik melemah sangat besar.
Di antara saham-saham properti tersebut, Reza merekomendasikan saham SMRA, MDLN, dan PWON untuk dikoleksi dalam beberapa perdagangan ke depan.
Senada, Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan bahwa penguatan yang terjadi di mayoritas saham sektor properti ini hanya akan terjadi sementara.
“Masih banyak tantangan emiten properti tahun ini. Apalagi, untuk penjualannya,” ujar Suria saat dihubungi Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Sementara itu, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan bahwa penguatan saham-saham properti berpotensi berlanjut jika di tengah penerapan normal yang baru tidak membuat jumlah pasien baru Covid-19 terus menanjak.
Pasalnya, pembukaan kembali operasional mal diyakini akan berimbas positif pada arus kas dan menjadi angin segar bagi emiten-emiten properti.
“Pasar akan sangat memantau penerapan tatanan hidup baru, sepanjang pemberlakuan new normal ini tidak membuat pasien baru covid melonjak maka tren penguatan bisa terus terjadi hingga akhir tahun,” papar Wawan kepada Bisnis.