Bisnis.com, JAKARTA – Emiten ritel gadget dan aksesoris PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) menyambut baik rencana pengoperasian kembali pusat perbelanjaan seiring berakhirnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada 4 Juni 2020 mendatang.
Director of Marketing & Communications Erajaya, Djatmiko Wardoyo mengatakan pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh otoritas terkait.
“Erajaya Retail Group siap menyambut re-opening mall-mall yang sebelumnya tutup karena PSBB. Kami akan beroperasi mengikuti jadwal pembukaan mall di mana store kami berada,” ujar Djatmiko kepada Bisnis, Selasa (26/5/2020).
Perseroan menekankan akan menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 sesuai arahan pemerintah, termasuk dalam hal pembatasan jumlah pengunjung di dalam toko untuk memastikan anjuran menjaga jarak.
“Kalau memang PSBB sudah diperlonggar dan outlet street level (di luar mall) sudah diperbolehkan buka, kami akan beroperasi,” sambungnya.
Perseroan yang mengoperasikan gerai Erafone tersebut menyatakan akan menerapkan prosedur standard kebersihan dan keamanan seperti pemeriksaan suhu konsumen yang datang di outlet luar pusat perbelanjaan dengan thermo-gun.
Perseroan juga akan memasang informasi protokol berupa easel di depan toko yang berada di mall dan memastikan konsumen membacanya. Djatmiko menyebut, pihaknya juga akan menerapkan jaga jarak minimal satu meter pada antrean di kasir.Selain itu, personel toko juga akan memakai masker, sarung tangan, maupun pelindung wajah.
“Kami juga menyediakan hand-sanitizer di setiap toko dan melakukan disinfectant secara berkala,” ungkapnya.
Di lantai bursa, saham emiten berkode saham ERAA tersebut terpantau parkir pada zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,76 persen ke level Rp1.155, Selasa (26/5/2020).
Sebelumnya, analis Ciptadana Sekuritas Robert Sebastian mengatakan masih terlalu dini untuk menentukan dampak penyebaran Covid-19 terhadap kinerja keuangan ERAA pada kuartal kedua tahun ini.
Robert mempertahankan rekomendasi jual saham ERAA dengan target harga yang lebih tinggi yakni Rp1.000, dikarenakan hasil kinerja kuartal pertama yang berada di atas ekspektasi.
“Kami mempertahankan rekomendasi jual untuk saham ERAA karena terdapat potensi penurunan 15 persen dari harga saham saat ini yang diperdagangkan di level 13,9 kali price-to-earning ratio estimasi pada tahun 2020,” tulisnya publikasi dalam riset.