Bisnis.com,JAKARTA— PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp18,66 triliun atau tumbuh 3,50 persen secara tahunan.
Berdasarkan laporan keuangan 2019 yang dipublikasikan Selasa (26/5/2020), emiten bersandi TLKM itu membukukan pendapatan Rp135,56 triliun pada 2019. Realisasi itu naik 3,66 persen dari Rp130,78 triliun periode 2018.
Dalam laporan keuangan 2019, disebutkan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika menjadi kontributor utama perseroan senilai Rp72,78 triliun per 31 Desember 2019. Realisasi itu naik dari Rp65,55 triliun pada 2018.
Kontributor terbesar kedua pendapatan TLKM berasal dari pendapatan telepon senilai Rp27,97 triliun. Jumlah itu berasal dari telepon bergerak Rp25,09 triliun dan telepon tidak bergerak Rp2,88 triliun.
Dengan demikian, TLKM mampu membukukan laba bersih Rp18,66 triliun pada 2019. Pencapaian itu tumbuh 3,50 persen dari Rp18,03 triliun periode 2018.
Berdasarkan catatan Bisnis, realisasi kinerja TLKM periode 2019 lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pasalnya, emiten telekomunikasi milik negara mencatatkan kenaikan pendapatan 2,0 persen secara tahunan menjadi Rp130,8 triliun pada 2018.
Dari situ, jumlah laba bersih yang dikantongi senilai Rp18,03 triliun per 31 Desember 2018. Pencapaian itu turun 18,57 persen dari Rp22,14 triliun tahun sebelumnya.
Dalam siaran persnya, Manajemen TLKM menyebut laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan 2019 tercatat Rp64,83 tumbuh 9,5 persen secara tahunan. Bisnis digital Telkomsel dan IndiHome tumbuh signifikan dan menjadi kontributor utama pertumbuhan perseroan.
Berdasarkan data Bloomberg, konsensus analis mengestimasikan TLKM akan mengantongi pendapatan Rp137,406 triliun pada 2019. Artinya, realisasi tahun lalu masih dibawah ekspektasi para analis.
Sementara itu, TLKM diperkirakan akan mampu mengantongi laba bersih Rp20,49 triliun pada 2019. Dengan demikian, capaian laba bersih senilai Rp18,66 triliun masih di bawah konsensus.