Bisnis.com, JAKARTA — Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. langsung tancap gas pada sesi pembukaan, Selasa (19/5/2020).
Emiten berkode saham BBRI itu langsung menguat 80 poin ke level Rp2.250 pada pembukaan, Selasa (19/5/2020). Perbankan pelat merah itu rebound setelah perdagangan sebelumnya amblas 70 poin ke level Rp2.170.
Data hingga pukul 10:05 WIB menunjukkan saham BBRI lanjut menguat di zona hijau. Pergerakan menguat 9,22 persen ke level Rp2.370.
Sebagai catatan, saham BBRI telah amblas 16,61 persen dalam sebulan terakhir. Kondisi itu dipicu oleh aksi jual asing dengan nilai net sell Rp3,28 triliun dalam satu bulan.
Berdasarkan konsensus Bloomberg, 24 dari 30 analis yang mengulas saham BBRI merekomendasikan beli saham perseroan. Sementara itu, 5 analis merekomendasikan hold dan sisanya merekomendasikan jual.
Bloomberg mencatat target harga 12 bulan saham BBRI berada di level Rp3.229,9. Potensi return saham tercatat sebesar 48,8 persen.
Baca Juga
Seperti diketahui, BBRI membukukan laba bersih senilai Rp8,30 triliun (bank only) pada kuartal I/2020. Realisasi itu naik 3,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan laba bersih itu sejalan dengan peningkatan penyaluran kredit 2,87 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I/2020 menjadi Rp884,27 triliun.
Dalam riset yang dipublikasikan melalui Bloomberg, Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis memproyeksikan laba bersih BBRI akan turun 57 persen secara yoy pada 2020 menjadi Rp14,2 triliun sebelum pulih sekitar 66 persen tahun depan. Estimasi itu sejalan dengan asumsi pertumbuhan kredit yang moderat serta biaya kredit yang lebih tinggi pada 2020-2021.
Di sisi lain, Edward juga menuliskan adanya perkiraan penurunan tajam kualitas aset BBRI akibat krisis yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Pasalnya, perseroan memiliki eksposur yang besar terhadap segmen UMKM.
Sejalan dengan proyeksi laba bersih yang lebih rendah dan risiko kualitas aset, Sucor Sekuritas menurunkan target harga saham BBRI menjadi Rp3.000. Akan tetapi, rekomendasi saham dinaikkan menjadi beli.