Bisnis.com, JAKARTA – Emiten makanan dan minuman olahan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) membukukan lonjakan laba bersih kendati penjualan tergerus pada kuartal pertama 2020.
Dikutip dari laporan keuangan perseroan, Selasa (12/5/2020), laba Mayoran melonjak 99,72 persen menjadi Rp931,39 miliar. Walhasil, laba per saham atau earning per share yang dapat dibagikan perseroan pada kuartal pertama tahun ini meningkat dari posisi semula Rp21 menjadi Rp42.
Pertumbuhan signifikan tersebut terutama disumbang oleh laba kurs mata uang asing sebesar Rp605,06 miliar. Pada kuartal pertama 2019, Mayora menderita rugi kurs Rp61,9 miliar.
Secara umum, produsen biskuit Roma tersebut mencatatkan penurunan penjualan 10,55 persen menjadi Rp5,38 triliun. Penjualan lokal masih mendominasi pendapatan perseroan sebesar 69,8 persen ; diikuti dengan penjualan ekspor sebesar 30,2 persen dari total omzet sebelum dikurangi retur.
Berdasarkan segmen, penjualan makanan olahan dalam kemasan berkontribusi besar terhadap pendapatan perseroan yakni sebesar 60,51 persen, disusul oleh minuman olahan dalam kemasan sebesar 39,49 persen dari total seluruh omzet sebelum dikurangi eliminasi.
Di sisi lain, emiten bersandi saham MYOR itu berhasil melakukan efisiensi tercermin dari penurunan beban pokok penjualan sebesar 12,71 persen menjadi Rp3,72 triliun dan beban penjualan yang terkoreksi tipis 3,9 persen menjadi Rp740,56 miliar.
Baca Juga
Total aset Mayora pada 2019 tercatat naik tipis 2,29 persen dari posisi Rp19,04 triliun pada akhir tahun 2019 menjadi Rp19,47 triliun pada kuartal pertama tahun 2020.
Perseroan juga mencatatkan koreksi pada pos liabilitas sebesar Rp8,63 triliun, turun 5,58 persen dan peningkatan pada pos ekuitas sebesar Rp10,85 triliun, naik 9,56 persen dibanding periode akhir tahun 2019. Terakhir, kas dan setara kas akhir tahun perseroan naik signifikan 57,34 persen menjadi Rp3,65 triliun pada kuartal I/2020.