Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia kembali menegaskan potensi rupiah menguat ke level Rp15.000 per dolar AS pada akhir 2020 seiring kuatnya fundamental perekonomian.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menegaskan saat ini posisi rupiah di kisaran Rp15.400 per dolar AS terbilang undervalue. Oleh karena itu, pihaknya optimistis rupiah dapat menuju Rp15.000 pada akhir 2020.
"Salah satu pendorong rupiah ialah defisit transaksi berjalan yang lebih rendah. Semula 2,5 persen - 3 persen dari PDB, insyaallah akan lebih rendah dari itu. Saat ini masih Rp15.400 karena faktor teknikal," paparnya, Rabu (29/4/2020).
Selain itu, Bank Indonesia berkomitmen menjaga pasar dan stabilitas nilai tukar rupiah, sehingga akan melakukan intervensi di pasar spot, DNDF, dan SBN.
"Kami juga optimis adanya inflow yang lebih besar. Biasanya setelah 4 bulan outflow, akan selaku diikuti periode inflow," imbuhnya.
Sementara itu, pada perdagangan Rabu (29/4/2020) pukul 10.21 WIB, rupiah menguat 0,37 persen atau 57 poin menjadi 15.388 per dolar AS. Kinerja rupiah menjadi kedua yang terbaik di antara mata uang Asia lainnya.
Di posisi nomor satu ada won Korea Selatan yang menguat 0,54 persen. Adapun, indeks dolar AS melemah 0,15 persen menjadi 99,713.