Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fitch Pangkas Peringkat PP Properti (PPRO)

Peringkat PPRO diturunkan karena arus kas perseroan dinilai bakal tersendat seiring perlambatan yang menimpa sektor properti akibat pandemi Covid-19.
Presiden Director PT PP Properti Tbk. Taufik Hidayat (kiri) memberikan penjelasan kepada Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (4/2). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Presiden Director PT PP Properti Tbk. Taufik Hidayat (kiri) memberikan penjelasan kepada Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin saat berkunjung ke Redaksi Bisnis Indonesia, Selasa (4/2). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings Indonesia menurunkan peringkat PT PP Properti Tbk (PPRO)menjadi BBB- (idn) dari sebelumnya 'BBB + (idn).

Berdasarkan laporan Fitch yang dikutip Bisnis, Kamis (23/4/2020), outlook atau prospek peringkat surat utang PP Properti juga tetap negatif.

Penurunan peringkat mencerminkan pandangan Fitch bahwa arus kas PP Properti dari operasi, termasuk akuisisi lahan tanah, akan tetap negatif dalam jangka menengah. Hal ini membuat perusahaan semakin bergantung pada utang untuk mendanai operasinya.

Fitch percaya pengumpulan dana dari uang muka penjualan akan melambat lebih lanjut karena pandemi virus corona (Covid-19). Arus kas emiten bersandi saham PPRO itu juga bisa tersendat karena penundaan yang signifikan dari pembeli yang menggunakan skema angsuran.

Sementara itu, outlook negatif mencerminkan risiko bahwa PPRO tidak akan dapat meningkatkan arus kasny atau meluncurkan proyek baru. Aksi tersebut terbilang menantang penyebaran virus corona telah mencapai seluruh provinsi.

Dampak pandemi akan semakin menekan penagihan kas PPRO dan membatasi kemampuan dalam membayar kewajiban utang sleama 12-18 bulan ke depan.

Untuk diketahui, peringkat nasional 'BBB' menunjukkan risiko gagal bayar sedang relatif terhadap emiten atau kewajiban lain di negara yang sama. Namun, perubahan keadaan atau kondisi ekonomi lebih cenderung memengaruhi kapasitas pembayaran tepat waktu dibandingkan dengan komitmen keuangan yang ditunjukkan oleh kategori berperingkat lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper