Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sekuritas merekomendasikan sejumlah saham yang bisa dicermati investor pada perdagangan hari ini, Selasa (21/4/2020).
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji merekomendasikan beberapa saham. Misalnya, PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk. (INTP) dengan target harga Rp10.950 per saham.
"Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Beli pada level Rp10.400," tulisnya dalam laporan riset yang dikutip Bisnis, Selasa (21/4/2020).
Dia juga merekomendasikan PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) pada level Rp900 per saham. Pasalnya, pergerakan harga saham telah menguji beberapa garis MA (Moving Average) 10 dan MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), lanjutnya ), juga dinilai menarik pada level Rp140. Menurut Nafan, harga saham telah Lippo Karawaci menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar.
Dari sektor perkebunan, Nafan merekomendasikan PT Perkebunan London Sumatra Tbk. (LSIP) dengan target harga Rp740.
"Pergerakan harga saham telah menguji garis MA 20 sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance pertama masih terbuka lebar," imbuh Nafan
Nafan menambahkan PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga menarik dicermati di level Rp7.000. Pasalnya, pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah dari bollinger dan terlihat pola three inside up candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi penguatan.
Sementara itu, William Surya Wijaya Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas juga merekomendasikan UNVR sebagai top picks. Bersamaan dengannya, ada saham lain seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).
Dia menambahkan beberapa akhir ini IHSG menguat masih bersifat teknikal rebound. Menurutnya hal itu ditunjang oleh sentimen dari market global dan regional yang juga sedang mengalami penguatan secara teknikal.
"Namun gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir, sehingga momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target jangka pendek dengan kategori trading harian," katanya.
