Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Bakal Menguat di Awal Pekan, Simak Rekomendasinya

Pasar modal diperkirakan bakal menguat berdasarkan analisis teknis
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup menguat pada perdagangan pekan ini diperkirakan akan berlanjut hingga awal pekan depan.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama menjelaskan IHSG kembali berpeluang menguat pada perdagangan Senin (20/4/2020), pekan depan.

Menurutnya, berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

Dia menyampaikan bedasarkan rasio fibonacci, level support pertama maupun kedua memiliki rentang pada level 4.569,16 hingga 4.443,63. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki rentang pada 4.747,88 hingga 4.975,54.

Artinya, penguatan yang terjadi pada perdagangan sebelumnya bisa berlanjut. Seperti diketahui, pada penutupan perdagangan Jumat (17/4/2020), IHSG terkerek 3,44 persen ke level 4.632,82.

“Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance terdekat,” ujarnya dikutip dari riset, Sabtu (18/4/2020).

Dengan perkiraan pola pergerakan tersebut, berikut ini sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor.

IHSG Bakal Menguat di Awal Pekan, Simak Rekomendasinya

ANTM (Rp520 per saham)

Pergerakan harga saham PT Aneka Tambang Tbk. dianggap masih berada di atas garis tengah pola bullish harami doji star candlestick. Pola tersebut mengindikasikan potensi penguatan.

Oleh karena itu, Nafan merekomendasikan akumulasi beli pada level Rp500 hingga Rp520 dengan target harga secara bertahap Rp560, Rp615, Rp660 dan Rp830. Sementara itu, titik support pergerakan harga saham emiten berkode saham ANTM itu yakni Rp484 & Rp404.

BMRI (Rp4.380 per saham)

Sementara itu, pergerakan harga saham PT Bank Mandiri Tbk. bertahan di atas garis bawah dari pola bollinger. Selain itu, pergerakan harga saham emiten berkode BMRI itu pun menunjukkan pola upward bar  yang mengnindidkasikan potensi stimulus beli.

Nafan merekomendasikan akumulasi beli pada level Rp4.220–Rp4.380. Target harga BMRI secara bertahap pada level Rp4.500, Rp4.880, Rp5.175, Rp5.400 dan Rp6.275 serta titik support Rp4.080.

BSDE (Rp795 per saham)

Di sektor properti, pergerakan harga saham PT Bumi Serpong Damai Tbk. menunjukkan pola Bollinger namun masih berada di atas garis tengah. Di sisi lain, terlihat pula pola bullish homing pigeon candlestick yang mengindikasikan potensi penguatan.

Oleh karena itu, Nafan menyarankan agar investor melakukan akumulasi beli saham berkode BSDE pada rentang Rp780 hingga Rp800 per saham. Dia pun menetapkan target harga bertahap yakni Rp835, Rp890 dan Rp1.120 dengan titik  support Rp760.

CPIN (Rp4.240 per saham)

Pada emiten sektor perunggasan, Nafan menyarankan agar investor mencermati pergerakan harga saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. yang menunjukkan pola bollinger kendati masih berada di garis tengah. Pola lain yang terlihat juga bullish harami candlestick.

Walhasil, dia merekomendasikan agar investor melakukan akumulasi beli saham berkode CPIN secara bertahap pada rentang harga Rp4.140 hingga Rp4.240 per saham. Adapun, dia menetapkan target harga secara bertahap yakni Rp4.320, Rp4.580, Rp4.770, Rp4.910 dan Rp5.500 dengan titik support Rp4.050 dan Rp3.880.

INDF (Rp6.250 per saham)

Pada sektor barang konsumsi, pergerakan harga saham yang menarik dicermati yakni saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Nafan menilai pergerakan harga saham emiten berkode INDF menunjukkan pola bullish harami candlestick yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli.

Dia menyarankan agar investor melakukan akumulasi beli pada harga Rp6.000–Rp6.250. Adapun, target harga secara bertahap yakni di level Rp6.400, Rp6.675, Rp6.750 dan Rp7.275 dengan titik support Rp6.000, Rp5.850 dan Rp5.750.

ITMG (Rp7.700 per saham)

Pada sektor pertambangan, pergerakan harga saham yang menarik yakni PT Indo Tambangraya Megah Tbk. karena menunjukkan pola bullish harami candlestick. Pola tersebut mengartikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham sehingga investor bisa melakukan akumulasi beli.

Adapun, akumulasi beli bisa dilakukan pada rentang Rp7.500–Rp7.700. Nafan menetapkan target harga emiten berkode saham ITMG secara bertahap yakni pada level Rp7.850, Rp8.275 dan Rp10.050 dengan support Rp7.250 & Rp6.475.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper