Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Minyak Mentah OPEC Diramal Terjun ke Level Terendah Tiga Dekade

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) memperkirakan permintaan untuk minyak mentahnya akan terjun ke level terendah dalam tiga dekade akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi global.
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters
Tangki minyak Aramco terlihat di fasilitas produksi di ladang minyak Saudi Aramco di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (22/5/2018)./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC) memperkirakan permintaan untuk minyak mentahnya akan terjun ke level terendah dalam tiga dekade akibat dampak pandemi virus corona (Covid-19) terhadap ekonomi global.

Menurut laporan bulanan kartel minyak tersebut, hanya dibutuhkan rata-rata di bawah 20 juta barel per hari dari negara-negara OPEC pada kuartal II/2020. OPEC belum memompa minyak mentah dengan jumlah sekecil ini sejak awal 1989.

Perkiraan tersebut menggarisbawahi urgensi langkah pemangkasan produksi yang telah disepakatinya bersama negara produsen minyak non-OPEC.

OPEC dan aliansinya telah sepakat untuk memangkas produksi hingga mencapai 10 persen dari pasokan global, saat pemerintah negara-negara di dunia memperpanjang lockdown untuk membendung pandemi corona.

Pemberlakukan lockdown oleh banyak negara telah secara drastis mengurangi aktivitas penerbangan dan membuat banyak kegiatan ekonomi terhenti.

Laporan bulanan tersebut yang dirilis pada Kamis (16/4/2020) dari sekretariat OPEC di Wina itu menggambarkan alasan menggapai OPEC perlu mengimplementasikan secara total pemangkasan produksi yang dijanjikan.

Meski negara-negara anggota OPEC sepenuhnya menerapkan bagian dari pengurangan yang disepakati, mereka masih akan memproduksi lebih dari yang dibutuhkan pasar pada kuartal kedua.

Dengan kepatuhan seutuhnya, ke-13 negara akan memompa sekitar 23,4 juta barel per hari, atau sekitar 3,7 juta lebih dari perkiraan yang disampaikan dalam laporan bulanannya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper