Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Korea Selatan ditutup stagnan pada akhir perdagangan Kamis (16/4/2020) di tengah pelemahan mata uang won terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Kospi ditutup melemah hanya 0,01 poin ke level 1.857,07, dengan volume perdagangan mencapai 864,4 juta lembar saham senilai 10,52 triliun won (US$ 8,6 miliar).
Sebanyak 452 saham menguat, sedangkan 401 saham lainnya melemah. Saham Samsung Electronics Co ditutup stagnan di level 49.000 won per lembar saham, sedangkan saham Hyundai Motor Co turun 0,9 persen dan Korea Electric Power Corp adalah turun 4,5 persen.
Di sisi lain, seham perusahaan kimia terkemuka LG Chem Ltd. melonjak 5,1 persen menjadi 343.000 won, sedangkan saham Jeju Air Co naik 1,1 persen ke 18.850 won.
Sementara itu, mata uang won ditutup terdepresiasi 11,3 poin atau 0,93 persen ke level 1.228,9 won per dolar AS.
Indeks ditutup stagnan setelah bursa AS jatuh semalam menyusul Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai resesi global terburuk dalam satu abad dan data ekonomi AS yang buruk pekan ini.
Baca Juga
Rencana Amerika Serikat untuk membuka kembali perekonomian negara pada 1 Mei memberikan dorongan bagi indeks Kospi. Tetapi penjualan ritel AS yang negatif dan data ekonomi lainnya yang dirilis Rabu (waktu setempat) membebani indeks.
"Dana pensiun dan pembelian saham investor ritel membuat indeks tidak berakhir di wilayah negatif meskipun angka ekonomi AS buruk," Noh Dong-kil, analis di NH Securities Co., seperti dikutip Yonhap News.