Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenapa Saham di Bursa Malaysia Ini Bisa Melonjak 790 Persen?

Founder dan Direktur Pelaksana KAB Lai Keng Onn mengatakan selama setahun, pesanan akan layanan tersebut mencapai 355 juta ringgit (US$ 82 juta). Jumlah tersebut cukup untuk mendukung pendapatannya selama 2,2 tahun.
Suasana jalan yang kosong di Bukit Bintang di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said
Suasana jalan yang kosong di Bukit Bintang di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/3/2020). Sejumlah jalan raya di Malaysia menjadi sepi setelah pemerintah mengumumkan lockdown nasional selama dua minggu. Bloomberg/Samsul Said

Bisnis.com, JAKARTA - Harga saham paling moncer di Malaysia, yakni Kejuruteraan Asastera Bhd. atau KAB melonjak 790 persen dalam setahun terakhir.

Melansir Bloomberg, KAB telah naik 94 persen menjadi 75 sen tahun ini, setelah mulai menawarkan layanan hemat energi ke hotel dan kantor pada 2019. Layanan itu disebut dapat membuat tagihan listrik menjadi sangat hemat.

Founder dan Direktur Pelaksana KAB Lai Keng Onn mengatakan selama setahun, pesanan akan layanan tersebut mencapai 355 juta ringgit (US$ 82 juta). Jumlah tersebut cukup untuk mendukung pendapatannya selama 2,2 tahun.

Di sisi lain, Malaysia telah memberlakukan lockdown untuk menahan penyebaran virus corona, yang menyebabkan gangguan bagi produsen seperti pembuat sarung tangan dan pabrik bir.

Dampak tersebut pun mengenai KAB, sehingga operasinya berhenti. Namun, Lai memprediksi setelah ini akan ada peningkatan permintaan untuk layanan KAB, seiring dampak ekonomi dari pandemi akan memaksa perusahaan untuk memangkas biaya termasuk tagihan listrik.

"Kami melihat ini sebagai peluang untuk memasarkan solusi efisiensi energi kami ke industri perhotelan. Meskipun beberapa proyek kami mungkin akan melambat karena lockdown," katanya dalam sebuah wawancara.

TA Securities mempertahankan peringkat “jual” pada saham KAB karena valuasinya sangat tinggi dan menetapkan target harganya pada 22 sen berdasarkan perkiraan laba bersih 11,1 juta ringgit tahun ini.

Pun, laba KAB naik 23 persen menjadi 10,5 juta ringgit pada 2019. Lai mengharapkan pertumbuhan pendapatan "dua digit" untuk melanjutkan kenaikan laba mereka tahun ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper