Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Belanja Saham Big Caps saat Laju IHSG Volatil

Sepanjang sesi pertama perdagangan, IHSG sempat mencoba menembus zona hijau namun akhirnya ditutup dengan koreksi tipis 0,05 persen di level 4.624,299
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com,JAKARTA— Saham-saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps diburu investor asing saat indeks harga saham gabungan bergerak zig-zag pada sesi pertama perdagangan, Kamis (9/4/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada sesi pertama perdagangan terakhir pekan ini, Kamis (9/4/2020). Sempat menguat menyentuh level resistance 4.668,710, indeks jatuh ke zona merah hingga ke level support 4.562,902.

IHSG sempat kembali mencoba menembus zona hijau sepanjang perdagangan sesi pertama namun akhir ditutup dengan koreksi tipis 0,05 persen atau 2,396 di level 4.624,299 pada, Kamis (9/4/2020) pukul 11:30 WIB.

Total nilai transaksi di pasar tunai, reguler, dan negosiasi senilai Rp3,26 triliun. Sebanyak 165 saham menguat, 203 terkoreksi, dan 114 stagnan.

Investor asing tercatat mencetak net sell atau jual bersih senilai Rp117,17 miliar hingga akhir sesi pertama. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) menjadi tiga emiten yang menduduki daftar teratas net sell asing hingga, Kamis (9/4/2020) pukul 11:30 WIB.

Sebaliknya, lima emiten big caps menjadi lima saham paling diburu asing sepanjang sesi perdagangan pertama, Kamis (9/4/2020). PT Astra International Tbk. (ASII) menjadi saham paling diburu asing dengan posisi net buy atau beli bersih Rp21,2 miliar.

PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menyusul di posisi kedua dengan Rp17,5 miliar. Adapun, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) mengekor dengan posisi net buy masing-masing Rp15,2 miliar, Rp13,8 miliar, dan Rp12,4 miliar.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee menilai IHSG belum dapat menentukan arah pada sesi pertama perdagangan, Kamis (9/4/2020). Kondisi itu dipicu tarik menarik pesimisme di Bursa Eropa yang melemah pada sesi perdagangan sebelumnya.

Hans menyebut optimisme investor terhadap pasar Eropa mereda setelah kekhawatiran akan penyebaran COVID-19 kembali meningkat. Para pelaku pasar masih mencermati kapan akhir dari bencana yang memukul industri di berbagai negara Benua Biru.

Sementara itu, dia mengatakan Bursa Amerika Serikat (AS) cenderung menguat karena adanya setitik harapan bahwa penyebaran COVID-19 mulai mereda. Langkah Bernie Sanders yang menghentikan langkahnya sebagai calon Presiden juga menurutnya direspons positif oleh pelaku pasar.

Hans menilai koreksi IHSG pada sesi perdagangan hari ini terbilang sehat. Pasalnya, laju indeks telah menguat dalam beberapa hari sebelumnya dan menandakan bahwa kecemasan akan penyebaran COVID-19 belum berlalu.

“IHSG kemungkinan konsolidasi melemah dengan level support 4.583—4.394 dan resistance 4.700—4.780,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (9/4/2020).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper