Bisnis.com, MEDAN - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan jumlah investor saham di Sumatra Utara pada kuartal I/2020, di tengah gejolak pasar karena virus corona yang telah menyebar ke lebih dari 209 negara di dunia.
Baca Juga
Dari situ, jumlah investor baru sepanjang Januari-Maret 2020 mencapai 3.626 SID. Penambahan investor baru pada kuartal I/2020 lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 3.261 SID.
Sementara itu, total transaksi hingga Maret 2020 mencapai Rp7,01 triliun dengan jumlah frekuensi 719.380 kali. Nilai transaksi itu meningkat 78,21 persen dibandingkan dengan nilai transaksi pada akhir tahun lalu senilai Rp3,93 triliun dengan jumlah transaksi 561.159 kali.
Kepala Perwakilan BEI Sumut Muhammad Pintor Nasution mengatakan pertumbuhan investor pada tiga bulan pertama tahun ini cukup mengejutkan. Apalagi, usia milenial juga mendominasi investor baru pada periode tersebut.
Pasar modal yang tengah mengalami tekanan rupanya tidak mengurangi minat masyarakat untuk mulai berinvetasi. Menurutnya, hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia masih ada.
"Kondisi pasar mulai dari perang dagang, kasus reksadana, ditambah pandemik Covid-19 di berbagai belahan dunia, tidak mengurangi minat masyarakat untuk mulai berinvestasi," katanya pada Rabu (8/4/2020).
Di tengah imbauan physical distancing, Bursa tetap melakukan edukasi pasar modal kepada masyarakat. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan Sekolah Pasar Modal secara online.
Hingga akhir tahun ini, BEI Sumut memasang target investor baru sebanyak 15.000 SID. Artinya, realisasi kuartal I/2020 telah mencapai 24,17 persen dari target sepanjang tahun ini.
"Sejauh data yang kami lihat di Maret, penambahan ini [investor baru] paling banyak dari usia milenial. Sebab, milenial jauh lebih melek dengan teknologi," imbuhnya.