Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Pandemic Bond Bertenor Hingga 50 Tahun, Ini Komentar Analis

Surat utang senior tanpa jaminan ini akan diterbitkan dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan tingkat kupon yang tetap. Dalam emisi tahap pertama, pandemic bond Indonesia akan terdiri atas tiga tranche.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Penerbitan pandemic bond dengan tenor tinggi dinilai merupakan strategi pemerintah untuk mengatur pembayaran utang agar tidak membebani anggaran di masa depan.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (7/4/2020), surat utang senior tanpa jaminan ini akan diterbitkan dengan denominasi dolar Amerika Serikat (AS) dan tingkat kupon yang tetap. Dalam emisi tahap pertama, pandemic bond Indonesia akan terdiri atas tiga tranche.

Pertama, senilai US$1,65 miliar bertenor 10,5 tahun atau jatuh tempo 15 Oktober 2030 dengan yield atau imbal hasil 3,90 persen.

Kedua, senilai US$1,65 miliar bertenor 30,5 tahun atau jatuh tempo 17 Oktober 2050 dengan yield atau imbal hasil 4,25 persen.

Ketiga, senilai US$1 miliar bertenor 50 tahun atau jatuh tempo 15 April 2070 dengan yield atau imbal hasil 4,50 persen.

Terkait hal tersebut, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, penerbitan pandemic bond dengan masa jatuh tempo menengah dan panjang merupakan upaya pemerintah memperpanjang nafas anggaran negara.

Ia mengatakan, penetapan tenor jangka panjang dilakukan agar pembayaran utang dapat dilakukan seefektif mungkin tanpa membebani APBN di masa depan. Pasalnya, pemerintah juga telah merencanakan pembiyaan utang lebih dari Rp389 triliun pada tahun ini.

“Pengelolaan utang untuk tahun ini saja tidak sedikit, hal ini juga ditambah dengan pembiayaan untuk penanggulangan pandemi ini sebesar Rp405 triliun yang berasal dari penerbitan obligasi ini,” jelasnya saat dihubungi, Selasa (7/4/2020).

Selain itu, Ramdhan menuturkan langkah pemerintah menerbitkan pandemic bond dengan denominasi dollar AS menandakan mereka akan meenyasar investor global untuk membantu negara mengatasi pandemi ini. Hal tersebut dinilai dapat menarik minat para investor dengan 'menjual' nilai kemanusiaan dari penerbitan pandemic bond.

Ia melanjutkan, tingkat kupon yang ditawarkan pemerintah juga terbilang sesuai dengan kondisi pasar saat ini. Hal ini akan menjadi nilai tambah dan kian menarik bagi calon investor yang hendak membeli obligasi ini.

Hal senada juga diungkapkan Head of Economics Research Pefindo Fikri C. Permana. Menurutnya, tingkat imbal hasil yang ditawarkan pemerintah masih cukup kompetitif. Keputusan ini dinilai kian baik apabila melihat sifat dovish berbagai bank sentral yang disertai dengan kebijakan moneter yang semakin longgar.

“Selain itu, negara-negara lain juga mengeluarkan kebijakan fiskal yang akan mendorong adanya stimulus. Kedua hal tersebut akan menurunkan imbal hasil sovereign bond global,” jelasnya.

Selanjutnya, Fikri juga menilai keputusan pemerintah menetapkan tenor panjang untuk pandemic bond sangat tepat. Menurutnya, dengan pemulihan ekonomi yang akan membutuhkan waktu cukup lama, pemerintah akan memerlukan waktu untuk membayar utang-utangnya.

Tenor menengah – panjang yang ditetapkan pemerintah, katanya, akan memberikan relaksasi bagi cashflow APBN hingga waktu jatuh tempo.

“Apalagi, penerimaan negara melalui pajak juga akan terhambat pada tahun ini. Pemerintah juga akan memerlukan waktu untuk recover dan mengumpulkan dana dengan optimal,” ujarnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper