Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap Emisi Recovery Bond, Indonesia Diganjar Peringkat Baa2 dari Moody's

Peringkat Baa2 diberikan karena kebijakan ekonomi Indonesia menekankan stabilitas makroekonomi untuk meningkatkan daya tahan terhadap guncangan.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service menyematkan peringkat Baa2 untuk surat utang Pemerintah Indonesia berdenominasi dolar AS. Moody’s juga memberikan outlook stabil (stable) bagi surat utang ini.

Berdasarkan keterangan resmi dari Moody’s, pada Selasa (7/4/2020), obligasi yang akan dikeluarkan ini memiliki tenor antara 10 hingga 50 tahun. Surat utang yang dikeluarkan telah termasuk dalam program penerbitan obligasi senilai US$10 miliar yang didaftarkan ke Securities and Exchange Commission (SEC).

Adapun dana dari penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk membiayai upaya penanggulangan pandemi virus corona (Covid-19) di Indonesia. Tak ayal, obligasi ini kerap disebut dengan recovery bond.

Peringkat Baa2 diberikan karena kebijakan ekonomi Indonesia menekankan stabilitas makroekonomi untuk meningkatkan daya tahan terhadap guncangan. Peringkat ini juga didukung oleh defisit fiskal yang kecil dan rasio utang pemerintah yang rendah.

Faktor pendukung peringkat kredit Indonesia adalah prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil dan juga ekonomi Indonesia yang merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Di sisi lain, risiko yang akan dihadapi dari penetapan peringkat utang ini adalah mobilisasi penerimaan yang rendah dan juga ketergantungan Indonesia terhadap pendanaan dari luar negeri.

Risiko ini semakin besar dengan adanya penyebaran virus corona di Indonesia yang berdampak negatif pada pasar modal dan industri jasa keuangan negara. Hal ini dikhawatirkan akan menurunkan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini

“Meskipun defisit transaksi berjalan dan anggaran Indonesia masih rendah, tekanan yang berkelanjutan akan semakin membebani kemampuan utang Indonesia yang sudah lemah dan menguji bantalan-bantalan dari luar,” tulis Moody’s dalam laporan yang dikutip Bisnis, Selasa (7/4/2020).

Sementara itu, outlook stabil yang disematkan merefleksikan risiko dari peringkat utang yang telah diberikan. Hal ini mencakup risiko dari kondisi politik Indonesia hingga implementasi kebijakan ekonomi baik secara fiskal maupun regulasi terkait lainnya.

“Outlook stabil yang diberikan juga telah mempertimbangkan dampak positif dari kebijakan-kebijakan efektif yang dikeluarkan pemerintah Indonesia,” tulis Moody’s.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper