Bisnis.com, JAKARTA - Lelang Sukuk Negara yang dilakukan pada hari ini Selasa (7/4/2020) diperkirakan bakal mendapatkan angka penawaran Rp 15 triliun hingga Rp25 triliun. Pemerintah berharap bisa menghimpun dana Rp7 triliun dalam lelang sukuk hari ini.
Analis Pendapatan Tetap MNC Sekuritas I Made Adi Saputra memperkirakan investor akan lebih banyak mengincar Surat Perbendaharaan Negara serta pada sukuk seri PBS002. Dua seri tersebut diperkirakan bakal mendulang angka penawaran yang tinggi.
Dia melanjutkan, berdasarkan kondisi di pasar sekunder menjelang pelaksanaan lelang, tingkat imbal hasil yang akan dimenangkan pada lelang hari ini adalah sebagai berikut:
- Surat Perbendaharaan Negara seri SPN-S 08102020 berkisar antara 3,03125 persen hingga 3,09375 persen
- Project Based Sukuk seri PBS002 berkisar antara 6,43750 persen hingga 6,5 persen
- Project Based Sukuk seri PBS026 berkisar antara 7,28125 persen hingga 7,375 persen
- Project Based Sukuk seri PBS004 berkisar antara 8,5 persen hingga 8,5625 persen
- Project Based Sukuk seri PBS005 berkisar antara 8,84375 persen hingga 8,90625 persen.
Untuk diketahui, pada lelang hari ini, pemerintah akan mengeluarkan dua SPSN dan empat seri PBS. Seri SPN - S yang akan dilelang adalah SPN-S 08102020 yang akan jatuh tempo pada 8 Oktober 2020, dan SPN-S 08012021 dengan waktu jatuh tempo pada 8 Januari 2021. Adapun alokasi pembelian non-kompetitif maksimal 50 persen dari yang dimenangkan.
Sementara itu, empat varian PBS yang akan ditawarkan adalah seri PBS002 yang akan jatuh tempo pada 15 Januari 2022 dengan kupon 5,45 persen , seri PBS026 dengan kupon 6,625 persen dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2024, PBS004 dengan kupon 6,1 persen dan jatuh tempo pada 15 Februari 2037, serta PBS005 dengan kupon 6,75 persen yang jatuh tempo pada 15 April 2043.
Lelang akan dibuka pada hari Selasa tanggal 7 April 2020 pukul 09.00 WIB dan ditutup pukul 11.00 WIB. Hasil lelang akan diumumkan pada hari yang sama. Adapun setelmen akan dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 9 April 2020 atau 2 hari kerja setelah tanggal pelaksanaan lelang (T+2).
Di tahun 2020, target penerbitan bersih (net issuance) Surat Berharga Negara senilai Rp389,32 triliun. Pada kuartal I 2020 pemerintah telah meraup dana senilai Rp180,87 triliun dari target penerbitan SBN senilai Rp165,50 triliun melalui 7 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Surat Berharga Syariah Negara.
Pada kuartal II 2020, target penerbitan SBN melalui lelang senilai Rp144,00 triliun dari 6 kali lelang Surat Utang Negara dan 6 kali lelang Surat Berharga Syariah Negara. Adapun pada lelang SBSN sebelumnya, pemerintah meraup dana senilai Rp6,00 triliun dari total penawaran yang masuk senilai Rp14,60 triliun.