Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Mixed Use dan High Rise Topang Penjualan Intiland 

Sebanyak 77 persen penadapatan Intiland pada 2019 disumbang segmen pengembangan properti, termasuk di dalamnya proyek mixed-use dan high rise.
Graha Natura Intiland/intiland.com
Graha Natura Intiland/intiland.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Intiland Development Tbk. mendulang pendapatan sebanyak Rp2,73 triliun sepanjang 2019, tumbuh 7,21 persen secara tahunan. Segmen pengembangan properti menjadi motor kinerja pendapatan perseroan.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono mengatakan segmen pengembangan properti atau development income memberikan kontribusi sebesar Rp2,1 triliun atau 77,2 persen dari total pendapatan. Jumlah tersebut tumbuh 8 persen secara tahunan.

Proyek properti mixed-used dan bangunan vertikal (high rise) tercatat memberikan kontribusi paling besar yakni Rp1,1 triliun, atau 40,6 persen. Jumlah tersebut juga meningkat 30,9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp819,5 miliar.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen pengembangan kawasan perumahan yang mencapai Rp942 miliar atau 34,4 persen. Menurut Archied, pendapatan dari proyek perumahan  meningkat 49,6 persen. Terakhir segmen pengembangan kawasan industri menyumbang Rp60,3 miliar atau 2,2 persen dari total pendapatan. 

“Sebagian besar berasal dari penjualan lahan industri Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur dan penjualan gudang logistik di Aeropolis, Tangerang,” ujarnya di Jakarta, Senin (6/4/2020).

Di sisi lain, segmen pendapatan berkelanjutan  atau recurring income dari proyek propert investasi berkontribusi sebesar Rp623,1 miliar atau 22,8 persen terhadap total pendapatan. Pendapatan usaha dari segmen properti investasi ini membukukan peningkatan 4,5 persen dibandingkan pencapaian tahun 2018 yang nilainya Rp596,4 miliar.

Archied menambahkan kenaikan pendapatan juga ditopang dari penjualan dari aset-aset non-core yang belum akan dikembangkan dalam waktu dekat pada kuartal keempat tahun lalu.

“Pendapatan usaha meningkat terutama karena adanya penyelesaian beberapa proyek baru, sehingga hasil penjualannya bisa diakui dan dicatatkan sebagai pendapatan usaha. Pembangunan proyek-proyek ini sudah tahap penyelesaian dan mulai serah terima ke konsumen seperti kondominium Graha Golf, The Rosebay, Spazio Tower dan 1Park Avenue,” jelas Archied

Sementara untuk tahun ini, Archied mengakui industri properti menghadapi tantangan cukup berat tahun ini. Pasalnya, kondisi darurat akibat pandemi Covid-19 telah secara langsung menciptakan dampak negatif terhadap kondisi perekonomian dan bagi upaya pemulihan sektor properti nasional serta berdampak terhadap arus kas perusahaan.

Maka itu, DILD akan berupaya menjaga kinerja usaha tahun ini dengan strategi pengembangan fokus pada proyek-proyek eksisting atau proyek yang berjalan. Oleh karena itu, DILD cenderung menempuh langkah konservatif dalam memutuskan setiap pengembangan proyek baru. 

“Peluncuran proyek baru tentu ada sesuai rencana pengembangan. Namun kami terus memantau situasi dan arah pergerakan pasar secara teliti dan hati-hati untuk mendapatkan momentum terbaik saat peluncuran,” kata Archied.

Untuk tahun ini, perseroan akan fokus pada upaya meningkatkan kinerja penjualan dari inventori atau stok produk di proyek-proyek berjalan. Perseroan terus mengeksplorasi semua peluang pasar, termasuk ke segmen konsumen menengah ke bawah yang masih cenderung bergerak dengan target utama para pembeli akhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper