Bisnis.com, JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. menyiapkan sejumlah fasilitas di Primaya Hospital untuk membantu penanganan virus corona jenis baru atau Covid-19 di Indonesia.
Head of Corporate Communication Saratoga Investama Sedaya Catharina Latjuba mengatakan bahwa jaringan Primaya Hospital - yang sebelumnya RS Awal Bros - telah menyediakan fasilitas untuk penanganan virus corona sesuai dengan arahan dan koordinasi dengan pemerintah.
“Sebagai perusahaan terbuka yang menjalankan prinsip Good Corporate Governance [GCG] kami mendukung dan mengikuti arahan Pemerintah melalui koordinasi secara ketat terkait dengan pencegahan dan penanganan virus corona,” katanya kepada Bisnis.com, Jumat (3/4/2020).
Dia mengatakan bahwa saat ini portofolio bisnis kesehatan di bawah naungan Saratoga tersebut telah membangun fever clinic di sembilan jaringan RS untuk orang dalam pengawasan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun isolasi rasat jalan pasien reguler.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan pemeriksaaan screening drive thru untuk tes cepat. Perseroan juga menyiapkan lab pemeriksaan PCR dengan kapasitas hingga 1.000 tes per hari.
“Kami menyiapkan lab pemeriksaan PCR di Bekasi Timur dengan kapasitas 1.000 tes/hari, dan untuk alat pemeriksaan didanai oleh Saratoga dan Adaro Group. Kami juga menyiapkan klaster-klaster isolasi di lantai terpisah dengan kapasitas 169 tempat tidur di 9 rumah sakit,” jelasnya
Baca Juga
Dia menambakan perseroan juga memberikan layanan Telekonsultasi Gratis Covid-19 dari jam 08.00 WIB—21.00 WIB oleh dokter Primaya Hospital bekerjasama dengan aplikasi Link Medis Sehat yang tersedia di Google Playstore.
Catharina menjelasakan penggunaan fasilitas Primaya Hospital untuk penanganan pandemi virus corona tentunya memberikan dampak operasional kepada perseroan. Terlebih, masih ada kendala yang ditemui seperti harga alat pelindung diri (APD) yang mahal.
Dia mengatakan perseroan juga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk screening kesehatan tenaga medis di tengah pandemi. Di sisi lain, para dokter spesialis di jaringan Primaya Hospitals juga harus mengurangi jam praktiknya.
Meski begitu, dia mengatakan bahwa sejauh ini perseroan masih dapat meminimalisasi dampak dari sejumlah faktor tersebut. Dia juga menyatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk menyelesaikan hal-hal tersebut.
“Kami akan terus bekerjasama dan terus berkoordinasi dengan Pemerintah sehingga permasalahan teknis seperti masalah isolasi perawatan pasien Covid-19 dan test screening Covid-19 dapat diatasi dengan penanganan medis yang tepat,” tuturnya.
Dia menambahkan, secara makro kami pandemi wabah Covid-19 ini telah memberikan dampak luar biasa terhadap semua industri. Sejauh ini, menurutnya, langkah pemerintah dalam mengeluarkan kebijakan stimulus jilid I dan II untuk menstabilkan perekonomian Indonesia sudah cukup tepat.