Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peningkatan Ekspor ke AS Dorong Pendapatan Sri Rezeki (SRIL)

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2019 yang dipublikasikan perseroan, Senin (30/3/2020), Sri Rezeki Isman melaporkan penjualan US$1,18 miliar pada 2019. Realisasi itu tumbuh 14,30 persen dari US$1,03 miliar periode 2018.
CEO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto memberikan sambutan, seusai meraih penghargaan Best CEO 2018 dalam acara Bisnis Indonesia Award 2018 bertema Excellent Growth, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
CEO PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto memberikan sambutan, seusai meraih penghargaan Best CEO 2018 dalam acara Bisnis Indonesia Award 2018 bertema Excellent Growth, di Jakarta, Senin (7/5/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tekstil PT Sri Rezeki Isman Tbk. atau Sritex membukukan pertumbuhan laba bersih 3,67 persen secara tahunan pada 2019 atau melambat dibandingkan dengan periode 2017 dan 2018.

Berdasarkan laporan keuangan tahunan 2019 yang dipublikasikan perseroan, Senin (30/3/2020), Sri Rezeki Isman melaporkan penjualan US$1,18 miliar pada 2019. Realisasi itu tumbuh 14,30 persen dari US$1,03 miliar periode 2018.

Kontribusi penjualan terbesar berasal dari ekspor senilai US$704,88 juta pada 2019. Kawasan Asia menjadi tujuan utama pengapalan perseroan dengan porsi US$411,27 juta.

Kendati demikian, terjadi pertumbuhan signifikan untuk penjualan ke pasar Amerika Serikat dan Amerika Latin. Ekspor ke Benua Amerika tercatat tumbuh 63,42 persen secara tahunan menjadi US$110,83 juta.

Adapun, emiten berkode saham SRIL itu mengantongi penjualan domestik senilai US$476,94 juta pada 2019. Pencapaian itu naik 16,25 persen dibandingkan dengan US$410,27 juta pada periode 2018.

Sementara itu, beban pokok penjualan perseroan tercatat senilai US$946,58 juta pada 2019. Tercatat, terjadi kenaikan 11,34 persen dari US$850,16 juta tahun sebelumnya.

Dari situ, SRIL mengantongi laba kotor US$235,24 juta pada 2019 atau naik 28,01 persen secara tahunan.

Dalam laporan keuangan tahunan 2019, perseroan mencatatakan kerugian persediaan senilai US$32,41 juta akibat musibah kebakaran Gudang Kapas Sritex 2 pada 27 September 2019. Selain itu, tercatat perseroan juga mengalami kerugian aset tetap US$1,94 juta dalam peristiwa tersebut.

Kendati demikian, perseroan mencatatkan pendapatan operasi lainnya yang umumnya berasal dari penjualan barang bekas dan klaim kerugian dari musibah kebakaran Gudang Kapas Sritex 2. Total yang nilai yang dikantongi perseroan dari pos itu senilai US$38,21 juta.

Dengan demikian, SRIL mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai US$87,65 juta pada 2019. Realisasi itu tumbuh 3,67 persen dibandingkand engan US$84,55 juta periode 2018.

Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, realisasi pertumbuhan laba bersih SRIL melambat dibandingkan dengan dua periode sebelumnya, Pasalnya, perseroan mampu membukukan pertumbuhan laba bersih secara tahunan sebesar 14,60 persen pada 2017 dan 24,28 persen pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper