Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Wijaya Karya (WIKA) Terhambat Pandemi Covid-19

Seberapa besar dampak terhadap kinerja perseroan akan tergantung seberapa lama pandemi virus corona ini berlangsung.
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P
GEDUNG BUMN WIJAYA KARYA. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten konstruksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mengakui pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sejumlah proyek di ambang ketidakpastian. Perseroan bakal mengikuti arahan pemerintah terkait kebijakan apapun dalam penanganan wabah ini.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya hingga akhir Februari 2020, perseroan telah meraup kontrak baru sebanyak Rp1,27 triliun. Sebelumnya, Wijaya Karya menargetkan perolehan kontrak baru sebanyak Rp5,5 triliun dalam tiga bulan 2020.

Namun, beberapa proyek di wilayah zona merah Covid-19 seperti DKI Jakarta dan beberapa wilayah di Pulau Jawa memang sedang terhambat. Adapun emiten bersandi saham WIKA itu masih bisa mengerjakan proyek di luar Jawa sesuai dengan protokol pencegahan penularan.

“Nah, (jangka waktu penundaan) ini yang belum bisa tahu karena kita masih melihat sampai kapan pandemi ini berlangsung. Analisanya sangat bergantung dari situ,” ujar Mahendra kepada Bisnis, Jumat (27/3/2020).

Selain itu, Mahendra berpendapat kegiatan operasional perusahaan baru akan mulai berjalan sesuai dengan aturan dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Walhasil, bukan tidak mungkin jika pandemi ini semakin masif menyebar, hal tersebut akan berpengaruh terhadap komponen pendapatan perseroan nantinya.

“(Kontrak rekayasa, konstruksi EPC) Memang ada dampak, terkait dengan pengadaannya juga, karena bukan hanya China yang berdampak, saat ini di seluruh dunia mengalami dampak yang sama,” imbuhnya.

Begitupun, perseroan pelat merah itu masih berupaya mencari alternatif-alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan material dan mesin selain dari negara-negara terdampak.

Mahendra menyatakan belum bisa membeberkan siasat WIKA untuk mengerek pendapatan pada kuartal II/2020, mengingat pembahasannya sendiri masih dibicarakan di level manajemen.

“Ini kita lihat kondisi seperti apa pandemi ini akan terjadi, sama-sama berdoa supaya ini segera berakhir,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper