Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Berspekulasi Soal Paket Stimulus, Wall Street Menguat di Awal Perdagangan

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 2,2 persen atau 466,51 poin ke level 21.667,06 pada pukul 08.47 WIB. Indeks menuju ke reli tiga hari pertama sejak Februari 2020.
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg
Pedagang bekerja di lantai bursa New York Stock Exchange./ Michael Nagle - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Kamis (26/3/2020) karena investor berspekulasi bahwa paket stimulus fiskal senilai US$2 triliun yang siap untuk diloloskan Kongres akan mengurangi dampak virus corona (Covid-19) terhadap perekonomian.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 2,2 persen atau 466,51 poin ke level 21.667,06 pada pukul 08.47 WIB. Indeks menuju ke reli tiga hari pertama sejak Februari 2020.

Sementara itu, indeks S&P 500 menguat 1,47 persen atau 36,42 poin ke level 2.511,98, sedangkan indeks Nasdaq Composite mengaut 1,96 persen atau 144,78 ke level 7.529,07.

Dilansir dari Bloomberg, angka klaim pengangguran melonjak ke 3,28 juta orang pekan lalu ketika banyak bisnis ditutup untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut.

Meskipun data tersebut melampaui perkiraan, investor percaya bahwa paket stimulus dari pemerintah AS dapat membantu mengimbangi dampak pada pekerja dan bisnis.

Gubernur Federal Reserve Jerome Powell juga berusaha meyakinkan para pebisnis bahwa bank sentral tidak akan kehabisan amunisi untuk memerangi krisis.

"Bukan rahasia lagi bahwa akan ada masa sulit seputar lapangan kerja di masa mendatang," kata Mike Loewengart, direktur pelaksana strategi investasi di E*Trade Financial, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (26/3/2020)

"Pertanyaan sebenarnya yang ada sekarang adalah apakah paket stimulus saat ini cukup untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan warga AS," lanjutnya.

Data klaim pengangguran tersebut adalah salah satu laporan utama pertama yang menunjukkan dampak negatif dari pandemik Covid-19 terhadap ekonomi AS sejak banyak negara bagian memulai penghentian bisnis secara luas yang bertujuan mencegah penyebaran virus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper