Bisnis.com, JAKARTA – Italia, bersama dengan Prancis dan Spanyol tengah mendorong rencana penerbitan obligasi bersama (joint bond) kepada Uni Eropa sebagai stimulus ekonomi ditengah penyebaran virus corona.
Dilansir dari Bloomberg, rencana ini merupakan upaya pemerintah Italia untuk menekan kontraksi ekonomi yang terjadi akibat virus corona. Sejauh ini, Italia merupakan negara yang paling terdampak secara ekonomi dan dari sisi korban jiwa dengan kegiatan industri yang telah berhenti sejak 7 Maret 2020 lalu serta angka kematian yang telah menembus 5.000 nyawa.
Sebelumnya, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah mengumumkan paket stimulus ekonomi senilai 25 miliar Euro untuk menyelamatkan perekonomian Italia. Nilai tersebut diperkirakan belum mencukupi kebutuhan Italia sendiri.
Meski demikian, salah satu negara anggota Uni Eropa, Jerman masih enggan untuk melakukan penerbitan ini. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, pihaknya bersedia membahas rencana ini. Kendati demikian, pihaknya belum tentu akan mendukung program tersebut.
Merkel menuturkan, ia akan meminta Menteri Keuangan jerman Olaf Scholz untuk ikut membahas rencana ini dengan seluruh negara anggota Uni Eropa. Hingga saat ini, para pejabat terkait di Uni Eropa tengah merancang mekanisme yang dapat bekerja dengan efektif meskipun dibayangi keengganan Jerman meloloskan rencana ini.
Sejumlah pejabat di lingkungan pemerintahan Jerman menyarankan Italia dibantu melalui lembaga European Stability Mechanism (ESM) dengan pemberian kredit dengan persyaratan yang ringan. Menurut mereka, bantuan melalui ESM telah termasuk dalam bentuk joint bond karena dapat menyerap utang mengatasnamakan Uni Eropa.
Baca Juga
Pemerintah Jerman beranggapan Italia memiliki masalah ekonomi struktural eksisting yang sudah ada sebelum terjadinya wabah ini. Penerbitan surat utang ini dikhawatirkan akan menimbulkan masalah ekonomi tambahan setelah penyebaran virus ini usai.
Berdasarkan data dari Bloomberg, tingkat imbal hasil (yield) obligasi Italia dengan tenor 10 tahun mengalami penurunan sebanyak 7 basis poin ke posisi terendah pada hari ini di angka 1,56 persen sebelum mengalami sedikit kenaikan.
Beberapa waktu sebelumnya, para pejabat di lingkungan Bank Sentral Eropa juga menerima usulan kebijakan fiskal seperti penggunaan ESM ataupun penerbitan obligasi. Mereka juga menekankan, pihak Bank Sentral tidak dapat mengatasi masalah ini sendirian.