Bisnis.com, JAKARTA – PT Terregra Asia Energy Tbk. telah mengantongi pendapatan Rp40 miliar, atau setara dengan 66,6 persen dari target pendapatan perseroan pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan Terregra Asia Energy Christin Soewito mengatakan bahwa pada tahun ini perseroan menargetkan pendapatan tidak berbeda dari tahun lalu sebesar Rp60 miliar.
“Tahun ini kami sudah secure total pendapatan Rp40 miliar dari kontrak maintenance proyek-proyek PLN, jadi kami optimistis bisa mencapai target pendapatan tahun ini,” ujar Christin saat dihubungi Bisnis.com.
Emiten berkode saham TGRA itu mengaku realisasi pendapatan pada tahun lalu hanya mencapai sekitar Rp30 miliar, atau setengah dari target.
Adapun, pada tahun ini, perseroan mengalokasikan capital expenditure atau capex sebesar Rp40 miliar hingga Rp50 miliar yang berasal dari kas internal.
Christin mengaku perseroan semula berencana untuk menerbitkan medium term notes (MTN) pada tahun ini yang sebagian nantinya akan digunakan sebagai belanja modal tahun ini untuk seluruh proyek pembangkit listrik yang dijalankan perseroan.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Bisnis, TGRA tengah mengerjakan 7 proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro yakni PLTM Batang Toru 3, PLTM Sisira, PLTM Batang Toru 4, PLTM BT3 SMS, PLTM Raisan Naga Timbul, PLTM Raisan Huta Dolok, PLTM Simbelin 2.
Sementara itu, perseroan juga mengerjakan 2 proyek untuk Pembangkit Listrik Large Hydro yakni PLTA Teunom 3, dan PLTA Teunom 2.
Di Australia, perseroan juga memiliki 4 proyek PLT dengan kapasitas masing-masing 5 mega watt yang ditargetkan akan beroperasi pada 2020.
Situasi pasar yang cenderung tidak kondusif telah membuat TGRA mengkaji ulang dan menunda rencana penerbitan instrumen tersebut.
“Harusnya tahun ini terbit MTN-nya cuma tidak jadi, kami masih mau wait and see dulu,” jelas Christin.