Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, 19 Maret 2020

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah di level terendahnya sejak 2015 pada penutupan perdagangan Rabu (18/3/2020). Apakah IHSG bakal menguat pada perdagangan hari ini atau kembali melemah? Simak pergerakan IHSG terkini secara live di sini.
Pengunjung berada di dekat layar pergerakan  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA - JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah di level terendahnya sejak 4,5 tahun lalu pada perdagangan Rabu (18/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2,83 persen atau 126,07 poin ke level 4.330,67. Indeks mencapai level terendahnya sejak 2 Oktober 2015. Saat itu, indeks berakhir di posisi 4.207,80.

Kemarin, IHSG diuka pada angka 4.456,749. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.284,67-4.473,82. Pada akhir perdagangan Selasa (17/3/2020), indeks ditutup melemah 4,99 persen atau 233,91 poin ke level 4456,75.

IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia mayoritas melemah. Kontrak berjangka S&P 500 kembali melemah ke batas terendah setelah indeks menguat 6 persen pada hari Selasa. Sementara itu, indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang melemah 3,27 persen atau 17,83 poin ke level 527,06 pada pukul 15.03 WIB.

PT Pilarnas Investindo Sekuritas melaporkan IHSG akan bergerak melemah dengan pergerakan di kisaran 4.214-4.492. Laporan Pilarmas yang dikutip Bisnis menyebut, 
sektor infrastruktur, barang konsumsi, agrikultur, keuangan, aneka industri, pertambangan, industri dasar, dasar properti bergerak melemah dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 258.5 triliun rupiah.
"Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 4.214--4.492," tertulis dalam riset, dikutip pada Kamis (19/3/2020).
Sentimen yang akan memengaruhi pergerakan IHSG pada hari ini datang dari luar dan dalam negeri. Dari luar negeri Senat Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan undang-undang untuk memperluas cuti yang berbayar dan
tunjangan pengangguran untuk menjaga perekonomian dari wabah virus corona. 
Hal ini dilakukan karena wabah virus corona tersebut semakin merajalela, dan dikhawatirkan akan semakin menekan perekonomian Amerika dalam jangka waktu beberapa minggu mendatang.
Harga minyak dunia yang kembali mengalami penurunan, baik WTI maupun Brent hingga 25 persen akan menjadi sentimen lainnya dari luar negeri.
Saat ini, futures berada di level terendah dalam kurun waktu hampir 2 dekade setelah sebelumnya Arab Saudi
memberikan isyarat bahwa akan terjadi perang harga dengan Rusia. Harga minyak langsung turun dibawah US$25 per barell untuk pertama kalinya sejak 2003.
"Minyak sekarang sudah turun lebih dari 45 persen, sejak kesepakatan
OPEC+ tidak menemui kesepakatan. Dari sisi Rusia sat ini mereka mengatakan bahwa mereka siap untuk menerima rasa sakit ini, karena ini bukan yang pertama kalinya," dikutip dari riset tersebut.
16:04 WIB
Pukul 16.00 WIB: IHSG Ditutup Anjlok 5,20 Persen

Pergerakan IHSG berakhir anjlok 5,20 persen atau 225,25 poin ke level 4.105,42 pada perdagangan hari ini. 

15:29 WIB
Pukul 15.27 WIB: Jelang Tutup Dagang, IHSG Anjlok 5,32 Persen

Pergerakan IHSG anjlok 5,32 persen atau 230,49 poin ke level 4.100,19 menjelang penutupan perdagangan hari ini.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing turun 7 persen dan 6,69 persen menjadi penekan utamanya.

13:40 WIB
Pukul 13.34 WIB: IHSG Melemah 5,4 Persen pada Awal Sesi II

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 5,4 persen atau 233,72 poin ke level 4.096,95 pada awal perdagangan sesi II hari ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.096,87-4.329,62.

12:04 WIB
Pukul 12.00 WIB: Akhir Sesi I, IHSG Ambrol 5,35 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 5,35 persen atau 231,58 poin ke level 4.099,09 pada pukul 12.00 WIB pada akhir perdagangan sesi I hari ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.097,80-4.329,62.

11:34 WIB
Pukul 11.31 WIB: IHSG Terus Melemah Hingga 5,33 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau melemah 5,33 persen atau 230,74 poin ke level 4.099,93 pada pukul 11.31 WIB menjelang akhir perdagangan sesi I hari ini.

Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada kisaran 4.099,54-4.329,62.

10:12 WIB
Pukul 10.08 WIB: Lepas Trading Halt, IHSG Melemah 4,96 Persen

Indeks harga saham gabungan (IHSG) terpantau 4,96 persen atau 214,81 poin ke level 4.115,86 pada pukul 10.08 WIB setelah waktu penghentian perdagangan sementara (trading halt) berakhir.

09:40 WIB
Pukul 9.39 WIB : Perdagangan dihentikan sementara, IHSG terkoreksi 5,01 Persen

Pukul 9.39 WIB : Perdagangan dihentikan sementara, IHSG terkoreksi 5,01 Persen ke level 4.113,64

09:09 WIB
Pukul 09.03 WIB: Melemah di Hari Keempat, IHSG Anjlok 3,65 di Awal Perdagangan

Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah 3,65 persen atau 158,05 poin ke level 4.172,62 di awal perdagangan hari ini, pelemahan hari keempat berturut-turut.

Bursa saham lainnya di Asia bergerak fluktuatig. Indeks Topix menguat 1,83 persen, sedangkan Nikkei 225 melemah 0,16 persen. Sementara itu, indeks Shanghai Composite melemah 0,65 persen.


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper