Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Timah Turun, PT Timah (TINS) Kurangi Produksi

Penurunan produksi bulanan berkisar 20 persen s.d 30 persen.
Jajaran Komisaris dan Direksi baru PT Timah Tbk. setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/2/2020) di Jakarta./ Bisnis - Finna U. Ulfah
Jajaran Komisaris dan Direksi baru PT Timah Tbk. setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin (10/2/2020) di Jakarta./ Bisnis - Finna U. Ulfah

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten plat merah PT Timah Tbk. mengurangi produksi bulanan berkisar 20 persen hingga 30 persen sejalan dengan penurunan harga timah. Harga anjlok karena permintaan juga melandai diterpa dampak penyebaran virus corona (covid-19).

Direktur Utama Timah Riza Pahlevi mengatakan harga jual timah sudah terkena dampak langsung dari penyebaran virus corona. Hal ini tercermin dari harga timah yang terus merosot.

Penyebaran virus corona, menurut Riza telah membuat aktivitas produksi barang elektronik sementara terhenti. Produk elektronik seperti telepon selular membutuhkan komponen timah dalam proses produksinya.

Emiten berkode saham TINS itu juga masih menunggu perkembangan pasar untuk mengakselerasi penjualan terutama pasar ekspor. Pihaknya, juga belum dapat memprediksikan kapan permintaan akan pulih di tengah situasi global yang sedang tak menentu saat ini.

"Informasi memang industri dunia khususnya berproduksi di China sudah mulai berjalan namun dilakukan secara bertahap, kita masih menunggu dulu. Sehingga kita menahan ekspor dan mengurangi produksi," katanya melalui siaran pers, Rabu (18/3/2020).

Dia berharap, harga timah akan segera pulih sehingga produksi dan penjualan perseroan bisa kembali berjalan normal. Berdasarkan data Bloomberg, harga timah di Bursa London tercatat US$14.250 per metrik ton, turun 17 persen dalam periode tahun berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper