Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEI Tegaskan Tidak Ada Rencana Penutupan Perdagangan Bursa!

“Tidak ada rencana penutupan bursa,” ujar Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo.
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di  Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali .  Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan
Direktur PT Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi (kedua kiri), didampingi Direktur Hasan Fawzi (dari kiri), Direktur Laksono W. Widodo, dan Direktur I Gede Nyoman Yetna memantau langsung pergerakan perdagangan harga saham melalui layar monitor elektronik di Jakarta, Juman (13/3/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak ke level 4.656,031 sesaat setelah perdagangan saham dibuka kembali . Perdagangan saham sempat dihentikan sementara pada pukul 09.15 WIB. Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia mengatakan saat ini otoritas belum memiliki rencana penutupan bursa menyusul langkah serupa yang telah dilakukan oleh Filipina.

“Tidak ada rencana penutupan bursa,” ujar Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo saat dihubungi, Selasa (17/3/2020).

Laksono menegaskan sejauh ini BEI akan tetap menjalankan perdagangan meski diberlakukan kebijakan lockdown di Indonesia. Pihaknya mengklaim telah mempersiapkan langkah agar perdagangan saham dapat tetap berjalan.

"Mesti tanya bursa Filipina [kenapa tutup perdagangan] karena bursa-bursa lain di dunia tidak tutup," imbuhnya.

Filipina telah menghentikan perdagangan saham, obligasi, dan mata uang hingga pengumuman lebih lanjut terhitung mulai, Selasa (17/3/2020).

Langkah itu ditempuh setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang menerapkan lockdown di Ibu Kota Filipina selama sebulan. Data juga menunjukkan pasar saham Filipina telah tergelincir 31,73 persen atau 2.479,89 poin hingga perdagangan, Senin (16/3/2020).

Di level Asia Tenggara, koreksi yang dialami pasar saham Filipina menjadi yang terendah kedua di bawah Thailand. Pasar modal Negeri Gajah Putih mengalami koreksi 33,64 persen hingga sesi, Senin (16/3/2020).

Sementara itu, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit, setelah indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi 5,00 persen atau 234,558 poin ke level 4.456,099 pada, Selasa (17/3/2020), pukul 15:02 waktu JATS.

Penghentian sementara perdagangan saham di BEI ini menjadi yang ketiga kalinya sejak BEI mengumumkan kebijakan trading halt 30 menit apabila IHSG mengalami koreksi 5 persen. Langkah serupa ditempuh otoritas pada dua perdagangan pekan lalu.

Pada sesi penutupan Selasa (17/3/2020), IHSG parkir di level 4.456,749. Posisi itu terkoreksi 4,99 persen atau 233,908 poin dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan tren bearish tidak hanya melanda pasar saham dalam negeri. Dia menyebut, sejumlah negara juga mengalami tren serupa, seperti Bursa Thailand yang mencetak penurunan 10 persen hingga otoritas bursa di sana menghentikan perdagangan sementara.

Dia menerangkan, pihaknya sudah menerapkan berbagai upaya untuk menahan penurunan lebih dalam. Misalnya, BEI sudah mengubah batasan auto rejection bawah (ARB) menjadi minus 7 persen dari sebelumnya minus 10 persen.

“Ini semua agar supaya investor tidak ikut-ikutan menjual.Investor kami ajak rasional, jangan panik. Kalau dilihat secara mendalam, banyak perusahaan layak dikoleksi. sayang dijual saat ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper