Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Obligasi Juga Terpapar Dampak Virus Corona

Kekhawatiran investor di pasar obligasi tercermin dari penurunan indeks obligasi di pasar obligasi.
 Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Sukuk Negara Ritel./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Penyebaran virus corona (covid-19) tidak hanya menimpa pasar saham. Dalam sepekan terakhir, pasar obligasi domestik juga mengalami koreksi akibat kekhawatiran investor terhadap penyebaran virus tersebut.

Dilansir dari laman ibpa.co.id,  indeks obligasi Indonesia menunjukkan tren penurunan.pada Kamis (12/3/2020). Indeks turun 2,14 poin ke level 279,4. Dalam satu pekan terakhir, nilai indeks obligasi Indonesia mencapai level tertinggi pada Kamis (5/3/2020) pekan lalu. 

Kala itu, perolehan indeks obligasi bertengger di angka 286,4. Adapun periode terendah terjadi pada hari Kamis (12/3/2020) kemarin di angka 279,4. Dengan demikian, indeks obligasi terkoreksi sebesar 2,44 persen atau 6,99 poin selama sepekan.

Penurunan juga terjadi pada indeks sukuk Indonesia atau ISIX. Pada periode 5 Maret hingga 12 Maret kemarin, Indonesia Sukuk Index Composite (ISIXC) Total Return mengalami penurunan sebesar 1,51 persen atau 3,94 poin.

Total indeks sukuk tertinggi pada periode yang sama terpantau pada 260,77 pada tanggal 5 Maret 2020. Sementara level terendah indeks sukuk juga terjadi pada 12 Maret 2020, yakni sebesar 256,83 atau menurun 0,45 persen dibandingkan indeks pada 11 Maret senilai 257,98.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menjelaskan, turunnya indeks obligasi disebabkan oleh kepanikan pasar terhadap wabah virus corona yang semakin meluas. Apalagi, pernyataan WHO yang mendeklarasikan virus ini sebagai pandemi secara tidak langsung menyatakan dampak riil virus ini terhadap perekonomian, termasuk pasar obligasi.

Sentimen tersebut mengakibatkan terjadinya ketidakpercayaan investor terhadap aset-aset investasi. Hal ini terbukti dari aksi profit taking yang dilakukan para investor dan turunnya kepemilikan asing atas obligasi Indonesia.

Dia menambahkan, penurunan ini tidak hanya dirasakan pada pasar saham ataupun obligasi. Aset-aset safe haven seperti emas dan mata uang juga turut mengalami kontraksi karena kepanikan yang sama.

"Selama tiga hari pertama memang terlihat penurunan di pasar obligasi yang cukup dalam. Tetapi beberapa hari belakangan, (kontraksi) nilai indeksnya cenderung tertahan karena sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah," jelasnya kepada Bisnis, Jumat (13/3/2020).

Animo yang menurun terhadap pasar sukuk juga tercermin dari jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat berharga syariah negara (SBSN) pada 10 Maret 2020 lalu. Penawaran yang masuk tercatat Rp36,73 triliun, hampir separuh jumlah penawaran pada lelang 25 Februari 2020 sebanyak Rp60.54 triliun.

Ramdhan sebelumnya mengatakan, kendati hasil penawaran tidak setinggi lelang-lelang sebelumnya,Dia menilai jumlah penawaran tersebut terbilang cukup baik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.Dia menyebut, memasuki bulan Maret 2020, angka penawaran lelang obligasi konvensional maupun sukuk memang menunjukkan tren penurunan.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper