Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Corona Belum Berdampak, Bumi Resources (BUMI) Optimis Produksi Tembus 90 Juta Ton

Perusahaan akan tetap fokus pada rencana dengan memproduksi batu bara yang ditargetkan naik 5 persen dari realisasi produski sebanyak 87 juta ton hingga 90 juta ton di tahun lalu.
Presiden Direktur Bumi Resources Saptari Hoedjaja menjelaskan bahwa perseroan mematok penjualan 2019 sebesar 96 juta ton./Bisnis/Dara Aziliya
Presiden Direktur Bumi Resources Saptari Hoedjaja menjelaskan bahwa perseroan mematok penjualan 2019 sebesar 96 juta ton./Bisnis/Dara Aziliya

Bisnis.com, JAKARTA - Meski Virus Corona (Covid-19) masih merebak dan menghantui sejumlah negara, PT Bumi Resources Tbk. optimistis dengan kondisi pasar sektor batu bara di sepanjang tahun ini.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan saat ini perusahaan akan tetap fokus pada rencana dengan memproduksi batu bara yang ditargetkan naik 5 persen dari realisasi produksi sebanyak 87 juta ton hingga 90 juta ton di tahun lalu.

Adapun belanja modal atau capital expenditure pada tahun ini tidak akan terlalu berbeda dari tahun 2019 yang dialokasikan US$50 juta hingga US$60 juta.

"Kami terus mengawasi situasi ekonomi global dan domestik terkait dampak Virus Corona ini," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (10/3/2020).

Perusahaan masih mempertahankan produksi batubara sesuai dengan rencana yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Anggaran Belanja (RKAB) baik PT Kaltim Prima Coal (KPC) maupun PT Arutmin Indonesia.

Hingga saat ini, Covid-19 ini belum berdampak pada ekspor batu bara. Adapun aktivitas perusahaan dengan pelanggan untuk pasar ekspor tetap berjalan seperti biasa.

Namun demikian, perusahaan melakukan pengawasan ketat pada standar pemeriksaan kapal untuk memastikan bahwa kapal bebas dan bersih dari virus.

"Kami akan tetap menilai dampak virus corona terhadap pasar di kuartal berikutnya sehingga perusahaan bisa mempertimbangkan langkah antisipasi jika diperlukan," ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, pasokan batu bara China sedang menurun karena banyak penambang batu bara menghentikan produksi karena terkena virus. Menurutnya, untuk menutupi kekurangan tersebut, China kemungkinan akan mengimpor batubara dari beberapa negara termasuk Indonesia.

"Sampai saat ini, belum ada indikasi apakah permintaan meningkat atau menurun," kata Dileep

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper