Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Stimulus dari BEI dan OJK, Mampukah IHSG Keluar dari Zona Merah?

IHSG diperkirakan akan bergerak volatil pada perdagangan hari ini, Selasa (10/3/2020).
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih melanjutkan tren penurunan pada perdagangan Selasa (10/3/2020) setelah terjun bebas hingga 6,58 persen kemarin, Senin (9/3/2020).

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher mengatakan IHSG diperkirakan  masih bertengger di zona merah karena investor masih akan cenderung wait and see melakukan aksi beli, menanti lebih banyak sentimen positif agar IHSG dapat terkerek keluar dari area bearish.

“Pergerakan masih akan cukup volatile, tetapi rentang pelemahan diperkirakan mulai terbatas,” tulis Dennies dalam laporan risetnya, Selasa (10/3/2020).

Pada penutupan perdagangan Senin (9/3/2020), IHSG tersungkur 361,731 poin atau 6,58 persen ke level 5.136,809. Kapitalisasi pasar IHSG turun menjadi Rp5.958,8 triliun, dibandingkan dengan kapitalisasi pasar pada penutupan perdagangan pekan lalu di posisi Rp6.356,8 triliun.

IHSG ditutup melemah setelah harga minyak dunia turun cukup mengejutkan dan menyebabkan panic selling pada bursa saham. Pelemahan sejalan dengan melemahnya bursa asia yang juga melemah lebih dari 4 persen hingga akhir sesi perdagangan.

Secara teknikal, IHSG diprediksi menguji level support terdekat 5.058. Jika level itu berhasil ditembus, maka IHSG akan menguji level support lanjutan di 4.980. Sementara itu, jika IHSG berhasil berbalik menguat, level resistance pertama yang diuji adalah 5.290, sebelum IHSG mengejar level resisten lanjutan di 5.444.

Di antara saham tersebut, Dennies merekomendasikan untuk melakukan spekulasi beli pada saham PT Medco International Tbk. (MEDC) dan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dengan masing-masing target price adalah Rp580-Rp610 per saham dan Rp1.080-Rp1.130 per saham.

Namun, Dennies merekomendasikan cut loss atau jual terhadap saham PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) dengan target price di kisaran Rp1.400-Rp1.450 per saham.

Stimulus Pasar Modal

Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan beberapa stimulus sebagai upaya untuk menggairahkan pasar dan menahan laju penurunan pasar modal dalam negeri.

OJK merelaksasi pembelian kembali atau buyback dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS) dengan jumlah saham yang dibeli kembali dapat lebih dari 10% dari modal disetor dan paling banyak 20 persen dari modal disetor.

Sementara itu, BEI mengimplementasikan perubahan batas auto rejection, yaitu hanya dapat turun maksimal 10 persen. Jika saham bergerak melemah dari batas tersebut, maka saham bersangkutan akan terkena auto rejection bawah, sementara batas atas masih pada batas 20-35 persen.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa relaksasi kebijakan buyback hanya akan bertahan sementara saja. Pasalnya di tengah kondisi yang berat, emiten juga tidak bisa mengalokasikan dana yang besar untuk aksi buy back.

“Saya pesimis itu bisa menolong meskipun banyak pelaku yang menginginkan.  Aksi ini lebih untuk meredam penurunan IHSG daripada mendongkrak ke potensi uptrend,” katanya kepada Bisnis, pada Senin (9/3/2020).Dia memperkirakan IHSG pada perdagangan Selasa (10/3/2020) bergerak ke area support terdekat yakni 5.000 dengan level resistance 5.300. William merekomendasikan supaya investor menjauhi emiten-emiten sektor perbankan dan pertambangan untuk sementara waktu.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper