Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mata Uang Asia Manfaatkan Depresiasi Dolar AS, Rupiah Tetap Lesu

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Senin (9/3/2020).
Gambar mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada uang kertas Indonesia 100.000 rupiah terlihat melalui kaca pembesar di Bangkok, Thailand, (15/09/2015). Blommberg/Brent Lewin
Gambar mantan Wakil Presiden Mohammad Hatta pada uang kertas Indonesia 100.000 rupiah terlihat melalui kaca pembesar di Bangkok, Thailand, (15/09/2015). Blommberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan pagi ini, Senin (9/3/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah bergerak menyentuh level Rp14.284 per dolar AS dengan pelemahan 41 poin atau 0,29 persen pada pukul 08.20 WIB dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (6/3/2020), nilai tukar rupiah berakhir di level Rp14.243 per dolar AS dengan pelemahan 68 poin atau 0,48 persen, depresiasi hari kedua berturut-turut sejak perdagangan 5 Maret.

Nilai tukar rupiah di pasar spot mulai melanjutkan pelemahannya dengan dibuka terdepresiasi tipis 12 poin atau 0,08 persen di level Rp14.255 per dolar AS. Sepanjang perdagangan pagi ini, rupiah bergerak di level 14.255 – 14.284.

Menurut Analis valas ANZ, Irene Cheung, sentimen di pasar akan tetap lemah di tengah penyebaran virus corona (Covid-19) secara global.

“Rupiah diperkirakan akan diperdagangkan di kisaran Rp14.110 - Rp14.320 dalam waktu dekat,” ungkap Irene, dikutip dari Bloomberg.

Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah korban jiwa mencapai 3.805 orang akibat Covid-19 hingga Senin (9/3) pagi WIB sejak kasus virus mematikan ini pertama kali mengemuka di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019.  

Italia mencatatkan peningkatan jumlah korban jiwa terbesar akibat wabah Covid-19 sebanyak 133 orang, sehingga menjadikan total kematian di negeri ini tercatat 366 orang.

Secara jumlah kasus, China tetap mencatat angka terbesar dengan 80.703 kasus, disusul Italia dengan 7.375 kasus, Korea Selatan sebanyak 7.313 kasus, dan Iran yang mencatat 6.566 kasus.

Sementara itu, pemerintah Indonesia melaporkan dua kasus baru WNI yang positif terpapar virus Corona (Covid-19). Satu di antaranya masih terkait dengan kasus pertama di Depok, Jawa Barat. Dengan demikian, saat ini Indonesia memiliki 6 orang positif terpapar virus Corona.

Berbanding terbalik dengan pelemahan rupiah, mata uang lainnya di Asia mayoritas menguat, dipimpin yen Jepang yang terapresiasi tajam 1,51 persen terhadap dolar AS pada pukul 08.32 WIB.

Nilai tukar yuan offshore dan yuan onshore China pun mampu terapresiasi sekitar 0,3 persen terhadap dolar AS.

Di sisi lain, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau melemah 0,45 persen atau 0,427 poin ke level 95,524 pukul 08.23 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper