Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Vladimir Putin: Rusia Siap Kerja Sama dengan OPEC+

Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia siap bekerja sama dengan mitra-mitranya yang tergabung dalam OPEC+ untuk mendukung pasar minyak dunia kendati merasa nyaman dengan harga minyak mentah saat ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Vladimir Putin menyatakan Rusia siap bekerja sama dengan mitra-mitranya yang tergabung dalam OPEC+ untuk mendukung pasar minyak dunia kendati merasa nyaman dengan harga minyak mentah saat ini.

“Mekanisme OPEC+ telah menempatkan dirinya sebagai sarana yang efektif dalam memastikan stabilitas jangka panjang di pasar energi global,” ujar Putin dalam pertemuan dengan para menteri di Moskow pada Minggu (1/3/2020).

“Fakta bahwa Rusia memiliki cadangan finansial yang besar untuk meredam dampak turbulensi di pasar tidak menghilangkan perlunya tindakan, termasuk dalam kerja sama dengan mitra-mitra asing kami,” tambah Putin, seperti dilansir Bloomberg.

Komentar Putin disampaikan menjelang pertemuan koalisi OPEC+ (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan anggota non-OPEC) pada 5-6 Maret 2020 di Wina.

Produsen utama OPEC, Arab Saudi, telah mendorong langkah pengurangan produksi minyak yang cepat guna mengimbangi penurunan permintaan minyak akibat wabah penyakit virus corona (Covid-19).

Rusia, mitra non-OPEC yang paling penting dalam koalisi tersebut, sejauh ini menolak desakan itu, dengan menggarisbawahi peran dominan yang dimainkan Putin sejak menjalin aliansi dengan Saudi tiga tahun lalu.

“Harga minyak saat ini dapat diterima untuk anggaran dan ekonomi Rusia, meskipun sulit untuk memprediksi berapa lama tren itu akan terjadi,” sambung Putin.

Harga minyak patokan global Brent bergerak di kisaran level US$50 per barel pada awal perdagangan di Asia hari ini, Senin (2/3/2020) setelah merosot 13,6 persen pekan lalu.

“Pekan lalu adalah yang terburuk untuk pasar minyak sejak krisis finansial 2008 dan kita harus siap untuk berbagai skenario," tambahnya.

Beberapa anggota kartel minyak tersebut, termasuk Iran diketahui menjadi salah satu negara yang paling terdampak oleh virus itu sejauh ini.

Penyebaran virus corona dan upaya pemerintah-pemerintah dunia untuk membendung virus corona telah memunculkan pertanyaan tentang apakah pertemuan OPEC akan berlangsung dalam format normal di Wina, terutama setelah konferensi energi tahunan CERAWeek dibatalkan.

Pada Minggu (1/3/2020), delegasi-delegasi OPEC bersikeras bahwa pertemuan mereka akan berjalan sesuai rencana, tetapi beberapa mengatakan secara pribadi bahwa ada diskusi yang sedang berlangsung tentang bagaimana akan melangsungkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper