Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham eropa ditutup datar pada perdagangan Rabu (26/2/2020) setelah memangkas penurunan tajam sebelumnya yang dipicu kekhawatiran atas dampak wabah virus Corona atau Covid-19 terhadap kinerja penjualan perusahaan.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup flat di posisi 404,62, setelah berfluktuasi di kisaran 392,89 – 405,78 dan sempat menghapus kapitalisasi pasar sebesar US$1,2 triliun akibat aksi jual.
Penguatan sektor otomotif dan utilitas mengimbangi pelemahan pada sektor perjalanan dan wisata. Selain itu, penguatan di bursa saham AS juga turut mempengaruhi gerak indeks.
Bursa saham Eropa merosot dalam empat sesi terakhir karena penyebaran virus di luar China memicu kembali kekhawatiran tentang dampak potensial pada pertumbuhan ekonomi dan kinerja perusahaan.
Padahal pekan lalu, indeks Stoxx 600 melonjak ke rekor tertinggi baru, sehingga membuatnya rentan terhadap berita negatif yang tiba-tiba.
"Indeks Eropa memiliki sensitivitas yang lebih tinggi terhadap pertumbuhan global," kata Edward Park, wakil kepala investasi di Brooks Macdonald Asset Management, seperti dikutip Bloomberg.
Italia melaporkan lebih banyak infeksi dari wilayah Lombardy pada hari Rabu, sementara para tamu hotel di Tenerife masih dalam karantina. Sementara itu, Yunani melaporkan kasus Covid-19 pertamanya.
Indeks ASE Yunani turun 2,7 persen, di jalur kinerja terburuk di antara bursa global pada bulan Februari. Di sisi lain, indeks FTSE MIB Italia menghentikan penurunan tajam empat hari dan naik 1,4 persen, dipimpin oleh Enel SpA dan Fiat Chrysler Automobiles N.V.
"Wabah coronavirus menantang karena menghantam sisi penawaran dan sisi permintaan," kata Mark Phelps, chief investment officer AllianceBernstein.