Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minim Katalis Positif, IHSG Cenderung Tertekan

Penyebaran virus corona yang agresif masih menjadi penyebab utama pelemahan IHSG.
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintas didekat layar monitor perdagangan Indeks Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA –Anjloknya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap sejumlah sentimen negatif yang muncul.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, penyebaran virus corona yang agresif masih menjadi penyebab utama pelemahan IHSG.

Wabah ini memberikan dampak sistemik bagi market seiring dengan peningkatan tajam infeksi virus yang terjadi pada Korea Selatan, Italia, dan Iran.

Sementara itu, perkembangan data-data makroekonomi domestik belum ada yang memberikan dampak signifikan terhadap pasar. Menurutnya, data yang ada saat ini masih berdampak minim terhadap pasar.

"Sentimen ini juga ditambah dengan dinamika politik di Malaysia yang turut memberikan tekanan pada indeks dalam skala regional," katanya saat dihubungi pada Selasa (25/2/2020) di Jakarta.

Secara terpisah, Analis FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menuturkan, pelemahan yang terjadi saat ini disebabkan oleh kekhawatiran yang semakin meluas terhadap wabah virus corona.

Hal tersebut terlihat dari penurunan yang juga sempat terjadi pada pasar global seperti di Amerika Serikat dan Jepang.

Selain itu, kontraksi ini juga didorong oleh sentimen dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat di WTO.

Penghapusan ini mengakibatkan Indonesia tidak dapat menikmati sejumlah fasilitas perdagangan yang sebelumnya dapat dimanfaatkan dengan status tersebut.

Penghapusan tersebut, lanjutnya, menimbulkan kekhawatiran berkurangnya aktivitas ekspor Indonesia ke negara lain. Apalagi, kegiatan ekspor juga masih menanggung beban akibat wabah virus corona.

“Hal ini berpotensi mengganggu kinerja neraca perdagangan Indonesia yang dapat menjadi sentimen negatif lain terhadap IHSG,” ungkapnya.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.806,94 dengan koreksi hanya 0,11 poin pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sebelumnya indeks dibuka pada level 5.784,73.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper