Bisnis.com, JAKARTA –Anjloknya nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap sejumlah sentimen negatif yang muncul.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, penyebaran virus corona yang agresif masih menjadi penyebab utama pelemahan IHSG.
Wabah ini memberikan dampak sistemik bagi market seiring dengan peningkatan tajam infeksi virus yang terjadi pada Korea Selatan, Italia, dan Iran.
Sementara itu, perkembangan data-data makroekonomi domestik belum ada yang memberikan dampak signifikan terhadap pasar. Menurutnya, data yang ada saat ini masih berdampak minim terhadap pasar.
"Sentimen ini juga ditambah dengan dinamika politik di Malaysia yang turut memberikan tekanan pada indeks dalam skala regional," katanya saat dihubungi pada Selasa (25/2/2020) di Jakarta.
Secara terpisah, Analis FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo menuturkan, pelemahan yang terjadi saat ini disebabkan oleh kekhawatiran yang semakin meluas terhadap wabah virus corona.
Baca Juga
Hal tersebut terlihat dari penurunan yang juga sempat terjadi pada pasar global seperti di Amerika Serikat dan Jepang.
Selain itu, kontraksi ini juga didorong oleh sentimen dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara berkembang oleh Amerika Serikat di WTO.
Penghapusan ini mengakibatkan Indonesia tidak dapat menikmati sejumlah fasilitas perdagangan yang sebelumnya dapat dimanfaatkan dengan status tersebut.
Penghapusan tersebut, lanjutnya, menimbulkan kekhawatiran berkurangnya aktivitas ekspor Indonesia ke negara lain. Apalagi, kegiatan ekspor juga masih menanggung beban akibat wabah virus corona.
“Hal ini berpotensi mengganggu kinerja neraca perdagangan Indonesia yang dapat menjadi sentimen negatif lain terhadap IHSG,” ungkapnya.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.806,94 dengan koreksi hanya 0,11 poin pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Sebelumnya indeks dibuka pada level 5.784,73.