Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga Rendah Jadi Peluang Emas Bagi Penerbitan Obligasi Korporasi

Tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong penurunan biaya dana. Namun, faktor peringkat utang juga menjadi pertimbangan penting bagi korporasi sebelum menerbitkan obligasi.
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam
Ilustrasi OBLIGASI. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan tinggi dan kondisi makro ekonomi yang stabil dinilai menjadi dua faktor yang bisa membuat penerbitan obligasi tahun ini sangat menjanjikan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan tingkat suku bunga yang rendah menjadi kesempatan besar bagi korporasi untuk menerbitkan surat utang. Dengan suku bunga yang rendah, biaya dana yang dikeluarkan juga bisa ditekan.

Ramdhan menambahkan, peluang penerbitan kian menarik karena permintaan terhadap obligasi juga tengah meningkat. Investor, lanjutnya tengah mencari instrumen alternatif di tengah kondisi pasar saham yang tidak kondusif.

“Selain itu, para investor juga sedang gencar-gencarnya melakukan variasi pada portofolionya untuk memaksimalkan keuntungan. Obligasi korporasi adalah salah satu jenis yang potensial saat ini selain SUN milik pemerintah,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (24/2/2020).

Kendati faktor pendukung cukup dominan, ada sejumlah faktor yang juga patut menadi pertimbangan korporasi. Ramdhan menuturkan, peringkat utang dan keyakinan investor juga menjadi pertimbangan lain sebelum menerbitkan surat utang.

Dia menyebut, semakin baik riwayat peringkat utang, investor akan semakin yakin untuk menyerap surat utang yang diterbitkan perusahaan. Hal ini berlaku sebaliknya.Para investor, lanjut Ramdhan juga akan melihat durasi surat utang yang akan dirilis.

"Minat mereka akan bergantung pada durasi dan kondisi perekonomian saat waktu tertentu," tukasnya.

Sebagaimana diketahui, pekan lalu Bank Indonesia baru saja menurunkan tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,75 persen. Hal itu turut diikuti dengan penurunan imbal hasil obligasi Indonesia sebesar 54,4 basis poin ke level 6,52 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper